Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pebisnis Inggris Diundang Investasi di Ekonomi Digital Indonesia

KBRI di London mendorong investor Inggris untuk menanamkan modal pada ekonomi digital Indonesia mengingat pertumbuhan kelas menengah yang terus melesat.
Pengguna Tokopedia bertransaksi melalui gawai. Ekonomi digital Indonesia terus berkembang dan pemerintah pun mengundang investor asing untuk masuk menggarap bidang tersebut./Antara/Puspa Perwitasari
Pengguna Tokopedia bertransaksi melalui gawai. Ekonomi digital Indonesia terus berkembang dan pemerintah pun mengundang investor asing untuk masuk menggarap bidang tersebut./Antara/Puspa Perwitasari

Bisnis.com, LONDON – Kedubes RI di London mendorong investor Inggris untuk menanamkan modal pada ekonomi digital Indonesia mengingat kelas menengah yang terus tumbuh dan pasar e-commerce Tanah Air yang patut diperhitungkan oleh mereka.

Deputi Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves) Odo R. M. Manuhutu mengemukakan hal itu sebagai pembicara kunci pada acara webinar Indonesia’s Digital Economy yang diadakan KBRI London pada Rabu (29/7/2020).

Menurut dia, dengan pertumbuhan pengguna aktif smartphone serta akses dan pengguna internet yang terus meningkat, pasar digital Indonesia diramalkan menjadi terbesar di Asia Tenggara.

Manuhutu mengemukakan lanskap digital Indonesia sangat dinamis. Saat ini ada 175 juta orang aktif menggunakan internet dan 338 juta langganan seluler, serta pasar ekonomi digital diproyeksikan melonjak lebih dari 300 persen. Hal itu diperkuat dengan empat startup berstatus unicorn dan satu decacorn.

Sesi panel webinar Indonesia’s Digital Economy diawali dengan paparan VP Public Policy and Government Relation Gojek Berni Moestafa yang menjelaskan perkembangan awal bisnis perusahaan itu pada 2010 hingga meluncurkan aplikasi dengan tiga layanan yaitu GoRide, GoSend, dan GoMart pada tahun 2015.

Sejak saat itu laju Gojek semakin cepat hingga menjadi decacorn pada 2019 yang melayani jutaan pengguna di Asia Tenggara, termasuk Singapura, Vietnam, dan Thailand.

Sementara itu, VP Public Policy and Government Relation Tokopedia Astri Wahyuni berbicara mengenai peran perusahaan itu dalam mengembangkan sektor ekonomi digital di Indonesia.

Selama 11 tahun keberadaannya, Tokopedia menjadi ekosistem e-commerce terbesar di Indonesia. Sementara itu, penetrasi pasar e-commerce di Indonesia baru 5 persen, sehingga peluang pengembangan masih terbuka luas.

Steven Marcelino dari Asean Capital Market LeadAccenture UK mengatakan saat ini adalah masa emas bagi pelaku usaha di Inggris berinvestasi di next digital economy giant di Indonesia yang tercatat menduduki peringkat ketujuh dengan jumlah unicorn dan decacorn terbanyak di dunia, melebihi Prancis dan Swiss.

Dia menjelaskan tiga hal penting agar investor ekonomi digital Inggris dapat masuk dan sukses di pasar Indonesia yaitu dengan masuk langsung dari dalam, melakukan lokalisasi, dan memiliki mitra dalam negeri.

Wakil Dubes RI di London Adam M. Tugio, mengatakan webinar ini merupakan upaya memberikan gambaran potensi Indonesia di sektor ekonomi digital dan diharapkan dapat meningkatkan gairah pelaku ekonomi digital Inggris untuk mengembangkan usahanya dan berinvestasi di pasar ekonomi digital Indonesia pasca-pandemi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper