Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Genjot Bisnis Nonaeronautika, AP II Optimalisasi Aset Nganggur

AP II melakukan optimalisasi aset yang belum termanfaatkan untuk menggenjot kontribusi bisnis nonaeronautika terhadap pendapatan perseroan pada masa pandemi.
Suasana sepi terlihat di Terminal IA Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (24/4/2020).  Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Suasana sepi terlihat di Terminal IA Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (24/4/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II mengoptimalkan aset yang belum termanfaatkan untuk mengembangkan kontribusi bisnis nonaeronautika dan mulai menawarkannya kepada mitra melalui Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

VP Corporate Communication AP II Yado Yarismano mengatakan saat ini kontribusi sektor ini memang masih sekitar 40 persen terhadap total pendapatan perseroan. Namun, dengan memulai langkah optimalisasi aset pada masa pandemi, maka kedepannya ketika industri mengalami titik balik perseroan telah siap memacu pendapatan.

Operator bandara pelat merah tersebut menargetkan mampu memperbesar kontribusinya menjadi sebanding atau justru mengungguli bisnis aeronautika yakni pada kisaran 60 persen.

Bisnis nonaeronautika, lanjutnya, menjadi penting lantaran bisnis penerbangan yang terlalu bergantung kepada regulasi. Alhasil setiap perubahan regulasi akan memberikan dampak yang dinamis kepada aviasi. Ada pola bisnis yang kedepannya tidak terpengaruh trafik.

Enggak bisa sekarang menunggu pandemi, tetapi saat ini ready. Konsep bandara di luar sudah kami ajukan kepada mitra, tidak menutup kemungkinan ada MICE [meeting, incentive, convention, and exhibition] di bandara. Rebound sudah ada di posisi itu,” jelasnya, Selasa (28/7/2020).

Namun, lanjutnya, perusahaan masih merestrukturisasi pendanaan untuk investasi bisnis dengan mitra strategis yang berjalan dari semula belanja modal di atas Rp8 triliun.

Dalam rencana kerja samanya, AP II akan melakukan optimalisasi aset melalui kemitraan dengan investor untuk tujuh proyek infrastruktur senilai total Rp16 triliun atau lebih dari US$1 miliar.

Direktur Komersial PT Angkasa Pura II Ghamal Peris mengatakan proyek infrastruktur ini harus sejalan dengan proyeksi membaiknya pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dampaknya, industri penerbangan dan kebandaraan juga diyakini akan kembali bergairah.

Kerja sama dengan investor dilakukan secara jangka panjang, sampai dengan 25 tahun, agar memberikan balik modal yang menjanjikan bagi investor walaupun dalam masa pandemi.

"Mengacu pada potensi pengembangan bisnis di industri kebandaraan yang semakin dinamis, salah satu upaya akselerasi bisnis yang akan dilakukan adalah dengan melakukan program kemitraan dengan investor yang kredibel di bidangnya, untuk tujuh proyek tersebut dengan total nilai Rp16 triliun atau lebih dari US$1 miliar," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper