Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengembang Disarankan Fokus Jual Properti di Bawah Rp1 Miliar

Sektor properti dahulu memiliki siklus. Ketika BI 7-Day Repo Rate rendah, maka penjualan properti akan naik, begitu pun sebaliknya.
Foto udara perumahan di Kawasan Ciwastra, Bandung, Jawa Barat, Rabu (17/6/2020). Bisnis/Rachman
Foto udara perumahan di Kawasan Ciwastra, Bandung, Jawa Barat, Rabu (17/6/2020). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA — Para pengembang properti diminta supaya berfokus menjual properti di bawah Rp1 miliar di tengah pandemi Covid-19.

Founder Panangian School of Property Panangian Simanungkalit mengatakan bahwa 2020 menjadi tahun yang berat bagi sektor properti.

Menurutnya, sektor properti dahulu memiliki siklus. Ketika BI 7-Day Repo Rate rendah, maka penjualan properti akan naik. Sebaliknya, ketika BI 7-DDR tinggi, maka penjualan properti akan turun.

"Tahun 2015 memang pasar menurun sampai 2019. Dengan turunnya BI [7-DR] Rate pada 2019 itu diharapkan pasar properti akan naik pada 2020. Namun, terjadi pandemi Covid-19 bulan Maret, properti itu sedikit tertunda pemulihannya," ujarnya dalam acara Market Review IDX Channel, Selasa (28/7/2020).

Panangian menuturkan bahwa pada kuartal I tahun ini kondisi properti masih normal. Namun, pada kuartal II ketika mulai berlakunya pembatasan sosial berskala besar membuat masyarakat tak berani keluar rumah sehingga pengembang masih mencoba berjualan melalui daring atau online.

Hal itu tentu berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan tentu sektor properti yang juga memgalami penurunan secara signifikan yakni sebesar 50 persen.

Panangian menilai salah satu cara agar aliran kas tetap lancar pengembang disarankan agar fokus dengan penjualan properti baik apartemen, rumah, town house, ruko dan lainnya di bawah harga Rp1 miliar.

"Lupakan yang properti Rp2 miliar. Makin rendah Rp1 miliar, misalnya, Rp500 juta, Rp300 juta, Rp700 juta ini pasar yang tersisa. Dua kali BI [7-DR] Rate turun, [bunga] deposito rendah ketimbang inflasi, ini saatnya menarik uang dari bank untuk berbelanja properti. Konsumen juga harus hati-hati untuk memilih properti agar tak kendala kredit macet," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yanita Petriella
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper