Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dampak Covid-19 ke UKM, 16 Persen Pelaku Usaha Pangkas Karyawan

Sektor UKM mengalami dampak cukup dalam akibat pandemi Covid-19 akibat penurunan jumlah pembeli dan berubahnya frekuensi belanja masyarakat.
Pengrajin menyelesaikan pembuatan alas sepatu di Jakarta, Jumat (17/1). Bisnis/Abdullah Azzam
Pengrajin menyelesaikan pembuatan alas sepatu di Jakarta, Jumat (17/1). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Sedikitnya 39,9 persen usaha kecil menengah (UKM) memutuskan mengurangi stok barang selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB) akibat Covid-19. Sementara itu, 16,1 persen UKM memilih mengurangi karyawan akibat toko fisik ditutup.

Sektor UKM mengalami dampak cukup dalam akibat pandemi Covid-19. Perilaku ini disebabkan adanya penurunan jumlah pembeli dan berubahnya frekuensi belanja masyarakat.

Survey Paxel Buy & Send Insight II menunjukkan bahwa 37,3 persen pembeli tetap berbelanja dengan jumlah yang normal atau lebih sedikit. Namun frekuensi belanja menjadi lebih sering. Di sisi lain 28,3 persen dari customer membeli produk dalam jumlah lebih banyak dari biasanya. Akan tetapi mengurangi frekuensi berbelanja menjadi lebih jarang dari sebelum masa PSBB.

Survei itu menemukan bahwa salah satu cara UKM bertahan di tengah pemberlakuan PSBB adalah dengan mengubah jenis produk yang dijual. 52 persen UKM beralih menjual makanan beku (33,1 persen) dan berbagai jenis kue (17,1 persen) untuk beradaptasi di tengah pandemi.

“Lewat survei Paxel Buy & Send Insight II, Paxel meng-capture kondisi terkini dan kebiasan UKM dalam memasarkan dan mengirim barang dagangan mereka selama masa PSBB,” kata Zaldy Ilham Masita, COO Paxel dalam paparannya, Rabu (22/7/2020)

Kata dia, terdapat beberapa adaptasi yang dilakukan UKM untuk bertahan di tengah pandemi. Paxel sebutnya turut membantu mereka beradaptasi dengan menggaet lebih banyak pelanggan baru dan meningkatkan omzet jualan dengan layanan sameday delivery antarkota.

Dalam survei Paxel Buy & Send Insight II itu juga terungkap bahwa selain mengutamakan pengiriman yang cepat jasa Sameday Delivery antarkota membantu 57 persen UKM menjangkau pelanggan baru.

“Oleh karena itu, 40,5 persen UKM lebih mengutamakan kecepatan pengiriman, bahkan mau berkompromi dengan ongkos kirim,” ujarnya.

Survei ini melibatkan 650 UKM penjual online di Indonesia, selama penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Sebagian besar atau 91.2 persen UKM penjual online yang disurvei adalah penjual makanan minuman yang selama ini mengandalkan jasa logistik Sameday Delivery.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rayful Mudassir

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper