Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sepi Penumpang, Bos Garuda Indonesia: Upaya Kami Sudah Maksimal

Dirut Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengaku sudah melakukan upaya maksimal untuk meningkatkan animo terbang masyarakat, tetapi pandemi menjadi faktor pemberat.
  Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra menjadi narasumber diskusi bertema Semangat Baru Garuda di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (24/1/2020)./Antara
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra menjadi narasumber diskusi bertema Semangat Baru Garuda di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (24/1/2020)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) mengaku telah berupaya maksimal dalam meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk kembali bepergian menggunakan transportasi udara yang dimulai dari layanan persiapan hingga layanan pasca penerbangan.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menjelaskan faktor pandemi Covid-19 murni menjadi penyebab utama menggerakkan masyarakat untuk terbang kembali.

“Upaya kami sudah maksimal. Hanya saja dengan situasi [pandemi] ini masyarakat masih ragu. Kami akan terus mengkampanyekan terbang aman dan nyaman bersama Garuda,” jelasnya, senin (20/7/2020).

Irfan mengakui terdapat sejumlah penyesuaian pada layanan in-flight meal seperti menggunakan kemasan makanan sekali pakai. Selain itu, protokol kesehatan juga diterapkan dalam setiap proses sebelum dilayani oleh kru kabin. Selama melayani, awak kabin maskapai juga berupaya meminimalkan kontak langsung dengan penumpang.

Sementara itu sebelum penerbangan, temperatur penumpang akan diperiksa di pintu masuk keberangkatan. Pemeriksaan juga dilakukan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan melalui Health Alert Card.

Tak hanya itu, lanjutnya, konter lapor diri dan meja penerimaan dilengkapi dengan alat perlindungan. Ada pula pencetakan boarding pass secara mandiri dan scanning tiket secara mandiri.

Irfan menjelaskan selama penerbangan prosedur keselamatan dan kesehatan untuk kru kabin dilakukan hingga jaga jarak serta pengemasan makanan dalam penerbangan dan meniadakan bahan bacaan cetak.

Layanan setelah penerbangan dilakukan dengan pengecekan dokumen oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan, bagasi penumpang yang dilakukan desinfektan, hingga jaga jarak di konter pengambilan bagasi.

Hingga Juni 2020, maskapai pelat merah tersebut mencatatkan frekuensi penerbangan hingga 1.476 penumpang dengan penerbangan regular. Kemudian sebanyak 138 penumpang dengan penerbangan charter.

Sementara, untuk penerbangan domestik selama periode Maret hingga Juni 2020 terdapat total 739.717 penumpang, sedangkan untuk rute internasional tercatat sebanyak 140.271 penumpang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper