Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada Peluang Ekspor di Tengah Pandemi Covid-19, Begini Strategi Kemendag

Tren ekspor pangan olahan Indonesia dalam lima tahun terakhir (2015—2019) tercatat sebesar 8,99 persen.Adapun Kontribusi industri mamin terhadap produk domestik bruto (PDB) industri pengolahan nonmigas sebesar 36,40 persen
Foto aerial pelabuhan peti kemas Koja di Jakarta. (25/12/2019). Bisnis/Himawan L Nugraha
Foto aerial pelabuhan peti kemas Koja di Jakarta. (25/12/2019). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perdagangan mengajak pelaku usaha di Tanah Air untuk menggarap peluang ekspor produk makanan dan minuman (mamin) ke pasar Eropa, terutama Spanyol di tengah pandemi Covid-19. Permintaan produk olahan dalam bentuk makanan dan minuman disebut meningkat seiring dengan kebutuhan untuk meningkatkan imunitas.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kasan optimistis produk mamin menjadi salah satu sektor yang mampu bergerak positif selama pandemi virus corona (Covid-19). Hal ini terlihat dari peningkatan nilai ekspor pangan olahan Indonesia sebesar 7,9 persen pada periode Januari–April 2020 atau sebesar US$1,33 miliar

“Produk mamin sangat dibutuhkan untuk meningkatkan imunitas dan stamina kesehatan masyarakat terutama pada masa pandemi saat ini. ,” kata Kasan dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Sabtu (18/7/2020).

Pada 2019, sambung Kasan, ekspor mamin Indonesia tercatat senilai US$4,15 miliar, atau naik 3,54 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Tren ekspor pangan olahan Indonesia lima tahun terakhir (2015—2019) tercatat sebesar 8,99 persen.

Kontribusi industri mamin Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB) industri pengolahan nonmigas adalah sebesar 36,40 persen. Sementara pada kuartal I 2020, kontribusi mamin Indonesia terhadap PDB nasional mencapai 19,98 persen.

Secara khusus, Kasan menyebut Kementerian Perdagangan telah menyusun strategi peningkatan daya saing mamin dan kuliner Indonesia ke Spanyol. Strategi itu antara lain :

Pertama, menentukan fokus pasar dan produk ekspor khusus untuk produk mamin berbahan baku alami, organik, specialty, dan bumbu olahan sebagai bahan baku kuliner Indonesia.

Kedua, meningkatkan daya saing produk, sumber daya manusia, dan UKM ekspor;

Ketiga, meningkatkan penetrasi pasar;

keempat, memperkuat peran perwakilan perdagangan di luar negeri.

Kelima, relaksasi ekspor & impor untuk tujuan ekspor;

keenam, pengembangan SDM ekspor di antaranya melalui kegiatan webinar, pelatihan ekspor, dan program pendampingan ekspor selama pandemi.

Pada Januari–April 2020, ekspor produk mamin Indonesia ke Spanyol tercatat sebesar US$7,90 juta.

Sementara itu, tren pertumbuhan ekspor pangan olahan Indonesia ke Spanyol selama lima tahun (2015—2019) tercatat positif sebesar 7,38 persen. Sedangkan pada 2019, nilai ekspor produk mamin Indonesia ke Spanyol tercatat sebesar US$37,70 juta.

Produk utama ekspor mamin Indonesia ke Spanyol antara lain olahan buah nanas dengan nilai ekspor US$4,6 juta dan pangsa pasar 58,37 persen; makanan olahan lainnya dengan nilai US$950.000 (12,03 persen); olahan ikan dengan nilai US$739.000 (9,35 persen); olahan tuna dengan nilai US$571.000 (7,23 persen); jus nanas dengan nilai US$397.000 (5,03 persen).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmad Fauzan
Editor : Rivki Maulana

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper