Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Neraca Perdagangan RI Juni 2020 Surplus US$1,27 Miliar, Ini Pandangan Bank Indonesia

Menurut BI, surplus perdagangan pada Juni 2020 dipengaruhi oleh surplus perdagangan nonmigas dan penurunan defisit neraca perdagangan migas.
Truk melintas di kawasan pelabuhan peti kemas Jakarta International Container Terminal (JICT) di Jakarta, Kamis (19/12/2019). Bisnis/Himawan L Nugraha
Truk melintas di kawasan pelabuhan peti kemas Jakarta International Container Terminal (JICT) di Jakarta, Kamis (19/12/2019). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menilai surplus neraca perdagangan sepanjang paruh pertama 2020 berkontribusi positif dalam menjaga ketahanan eksternal perekonomian Indonesia. 

Dalam periode Januari-Juni 2020, surplus neraca perdagangan mencapai US$5,5 miliar dolar, berbanding terbalik dari posisi Januari-Juni 2019 yang mencetak defisit US$1,87 miliar. 

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, Indonesia mencetak surplus perdagangan pada Juni 2020 sebesar US$1,27 miliar. Kinerja tersebut melanjutkan surplus pada Mei 2020 sebesar US$2,02 miliar. Bank Indonesia memandang surplus neraca perdagangan tersebut berkontribusi positif dalam menjaga ketahanan eksternal perekonomian Indonesia. 

“Ke depan, Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk meningkatkan ketahanan eksternal, termasuk prospek kinerja neraca perdagangan,” ujar Kepala Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko melalui keterangan resmi, Rabu (15/7/2020).

BI mencatat, surplus neraca perdagangan pada Juni 2020 sebesar US$1,36 miliar dipengaruhi oleh surplus neraca perdagangan nonmigas dan penurunan defisit neraca perdagangan migas.

Perkembangan ini dipengaruhi ekspor beberapa komoditas yang tetap naik seperti minyak kelapa sawit, kopi, dan biji tembaga. Di sisi lain, impor nonmigas meningkat sejalan dengan kembali membaiknya aktivitas ekonomi pasca relaksasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). 

Sementara itu, defisit neraca perdagangan migas menurun dari 96,9 juta dolar AS pada Mei 2020 menjadi sebesar 95,2 juta dolar AS, dipengaruhi peningkatan ekspor migas khususnya industri pengolahan hasil minyak dan minyak mentah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rivki Maulana
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper