Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Transisi Blok Rokan, Chevron Pacific Indonesia Gandeng SKK Migas

Blok Rokan merupakan blok minyak terbesar di Indonesia dengan luas 6.220 kilometer.
Fasilitas produksi Blok Rokan yang dikelola PT Chevron Pacific Indonesia, Minas, Riau. Dok: SKK Migas
Fasilitas produksi Blok Rokan yang dikelola PT Chevron Pacific Indonesia, Minas, Riau. Dok: SKK Migas

Bisnis.com, JAKARTA — PT Chevron Pasific Indonesia tengah menggandeng Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) pada proses transisi Blok Rokan.

Manager Corporate Communication Chevron Pacific Indonesia Sonitha Poernomo mengatakan bahwa pihaknya terus berdiskusi dengan pihak terkait untuk memastikan transisi blok Rokan yang selamat, andal, dan lancar pada Agustus 2021.

Chveron, katanya, mengapresiasi atas arahan dan inisiatif Pemerintah Indonesia yang memberi solusi untuk berinvestasi guna mengoptimalkan produksi minyak nasional.

"Saat ini kami sedang bekerja sama dengan SKK Migas guna menerjemahkan arahan pemerintah ke dalam kerangka teknis pelaksanaan," ujarnya kepada Bisnis, Senin (13/7/2020).

Sebelumnya, SKK Migas menyebutkan PT Chevron Pacific Indonesia akan melanjutkan investasi di Blok Rokan dengan mengebor 11 sumur tahun ini.

Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman mengatakan bahwa opsi yang ditentukan untuk peralihan Blok Rokan adalah dengan business to government.

Dengan kata lain, PT Pertamina (Persero) tidak akan masuk ke Blok Rokan pada tahun ini.

Dia menyebutkan bahwa CPI akan meneruskan investasi di Blok Rokan berupa pemeliharan dan workover, dan penambahan sumur baru dengan total investasi yang akan digelontorkan senilai US$11 juta dengan estimasi kenaikan produksi sebesar 3.000 barel per hari.

Jumlah itu, kata Fatar, dinilai cukup untuk menahan laju penurunan produksi yang terus terjadi beberapa waktu ke belakang.

Laju penurunan produksi di Blok Rokan saat ini terjadi secara alamiah, mengingat blok tersebut cukup matang karena telah beroperasi selama lebih dari 50 tahun.

Terlebih sejak 2019 tidak ada pengeboran sumur baru, sehingga diperkirakan saat ini laju penurunan produksi di Blok Rokan sekitar 25 persen. “Maka opsinya CPI masih melakukan investasi di 2020 hingga 2021,” katanya.

Blok Rokan sendiri merupakan blok minyak terbesar di Indonesia dengan luas 6.220 kilometer. Blok ini memiliki 96 lapangan dengan tiga lapangan memiliki potensi minyak yang baik, yaitu Duri, Minas, dan Bekasap.

Dengan dikelolanya Blok Rokan oleh Pertamina mulai 9 Agustus 2021, kontribusi produksi minyak Pertamina dibandingkan produksi minyak nasional diharapkan akan meningkat dari 48 persen pada 2019 menjadi 60 persen pada 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper