Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Garap Terminal Kijing, IPC Sudah Gelontorkan Rp2,37 Triliun

Pembangunan Terminal Kijing di Kalimantan Barat yang sudah mencapai lebih dari 55 persen, telah menelan anggaran hingga Rp2,37 triliun.
Kondisi terkini jalur penghubung dermaga (trestle) yang sudah dibangun sepanjang 2.700 meter menuju Terminal Kijing, Kamis (16/1/2020)./Bisnis-Rio Sandy Pradana
Kondisi terkini jalur penghubung dermaga (trestle) yang sudah dibangun sepanjang 2.700 meter menuju Terminal Kijing, Kamis (16/1/2020)./Bisnis-Rio Sandy Pradana

Bisnis.com, JAKARTA - Hingga semester I/2020, pembangunan Terminal Kijing di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat sudah mencapai lebih dari 55 persen dan diproyeksikan selesai pada akhir 2020.

Direktur Utama IPC Arif Suhartono memastikan pembangunan Terminal Kijing terus berjalan dengan tetap menerapkan protokol Kesehatan, dan diharapkan bisa selesai pada kuartal keempat tahun ini.

“Pekerjaan itu meliputi pembangunan dermaga, trestle [jalan penghubung antara area darat dan terminal], pengerasan tanah area darat, pembangunan gedung kantor, serta bangunan pendukung lainnya di pelabuhan,” katanya, Senin (6/7/2020).

Hingga semester I tahun 2020, pembangunan Terminal Kijing di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat sudah menyerap dana investasi sebesar Rp2,37 triliun. Biaya pembangunan Terminal Kijing tahap pertama dianggarkan sebesar sebesar Rp5 triliun.

Arif berharap pembangunan tahap I selesai sesuai rencana, dan bisa mulai diujicobakan pada kuartal keempat tahun ini. Adapun, dana tersebut digunakan antara lain untuk pengadaan tanah, pembangunan fisik terminal, dan biaya kegiatan pembangunan fasilitas pendukung lainnya.

Terminal Kijing merupakan pengembangan dari Pelabuhan Pontianak, yang menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN). Terminal Kijing diproyeksikan menjadi kawasan pelabuhan terbesar di Kalimantan, dan akan menjadi salah satu pelabuhan hub di Indonesia.

Luas kawasan pelabuhan ini mencapai 200 hektare, meliputi area terminal di sisi laut, trestle sepanjang 3,5 Kilometer, serta area kantor dan sarana pendukung pelabuhan lainnya di sisi darat.

Sebagai pelabuhan hub, Terminal Kijing dirancang untuk mampu melayani kapal kontainer ukuran besar dengan kapasitas di atas 10 ribu TEUs. Terminal peti kemasnya sendiri dibangun dengan kapasitas 2 juta TEUs per tahun.

Nantinya Terminal Kijing akan terintegrasi dengan Kawasan Ekonomi Khusus, yang diharapkan akan mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi khususnya di Kalimantan Barat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper