Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenhub: Arus Kendaraan Menurun 70 Persen saat Idulfitri

Kemenhub mencatat arus kendaraan wilayah Jabodetabek selama Lebaran 2020 mengalami penurunan hingga 70 persen.
Sejumlah pengendara kendaraan bermotor mengalami kemacetan lalu lintas di Tol Dalam Kota, Kuningan, Jakarta, Senin (18/5/2020). Meski masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) masih berlangsung, kemacetan lalu lintas masih terjadi di ibu kota./ANTARA FOTO-Rifki N
Sejumlah pengendara kendaraan bermotor mengalami kemacetan lalu lintas di Tol Dalam Kota, Kuningan, Jakarta, Senin (18/5/2020). Meski masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) masih berlangsung, kemacetan lalu lintas masih terjadi di ibu kota./ANTARA FOTO-Rifki N

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat kendaraan keluar masuk wilayah Jabodetabek selama periode arus mudik dan balik Lebaran 2020 mengalami penurunan hingga 70 persen.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya sudah membentuk posko pemantauan baik di Jalan Tol maupun non-tol di wilayah Jabodetabek dengan berkoordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan terkait.

"Ditemukan bahwa kendaraan yang keluar menurun signifikan 60-70 persen dibandingkan tahun lalu baik di jalan tol maupun arteri," jelasnya dalam Raker Komisi V DPR, Rabu (1/7/2020).

Menurutnya, kendaraan keluar via jalan tol mencapai 552.759 turun 66 persen dibandingkan dengan 2019. Adapun kendaraan masuk pada arus balik mencapai 438.688 turun 70 persen dibandingkan dengan 2019 periode yang sama H-7 sampai dengan H+7 Idul Fitri.

Sementara itu, via jalan arteri kendaraan keluar mencapai 428.380 turun 66,3 persen dan kendaraan masuk mencapai 206.064 turun 74,6 persen. Kedua arus ini dibandingkan dengan arus mudik dan balik 2019.

"Dalam konteks ini sebelum larangan mudik di semua moda 1,3 juta penumpang, setelah larangan menurun 91 persen menjadi 121.000 penumpang. Pemberlakukan SE No. 4 Gugus Tugas diperbolehkan orang dengan pengecualian kembali naik menjadi 450.000 penumpang, masih di bawah jauh jumlah penumpang sebelum ada kebijakan larangan mudik," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper