Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Risiko Masih Terkendali, Ekonom: Inflasi 2020 di Bawah 3 Persen

Ekonom Bank Danamon Indonesia Wisnu Wardana mengungkapkan risiko inflasi saat ini terkendali, meskipun ada disinflasi global akibat turunnya harga energi dan potensi distorsi pasokan.
Peternak memanen telur ayam di peternakan kawasan Pakansari, Bogor, Jawa Barat, Kamis (13/2/2020). Pemerintah resmi menaikkan harga acuan daging dan telur ayam ras untuk mengimbangi penyesuaian tingkat harga di pasar yakni harga telur ayam di tingkat peternak dinaikkan dari Rp18 ribu-Rp20 ribu per kg menjadi Rp19 ribu-Rp21 ribu per kg sedangkan daging ayam ras dinaikkan dari Rp18 ribu-Rp19 ribu per kg menjadi Rp19 ribu-Rp20 ribu per kg. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Peternak memanen telur ayam di peternakan kawasan Pakansari, Bogor, Jawa Barat, Kamis (13/2/2020). Pemerintah resmi menaikkan harga acuan daging dan telur ayam ras untuk mengimbangi penyesuaian tingkat harga di pasar yakni harga telur ayam di tingkat peternak dinaikkan dari Rp18 ribu-Rp20 ribu per kg menjadi Rp19 ribu-Rp21 ribu per kg sedangkan daging ayam ras dinaikkan dari Rp18 ribu-Rp19 ribu per kg menjadi Rp19 ribu-Rp20 ribu per kg. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

Bisnis.com, JAKARTA - Risiko laju inflasi di tengah pandemi Covid-19 hingga masih terkendali hingga saat ini.

Ekonom Bank Danamon Indonesia Wisnu Wardana mengungkapkan risiko inflasi saat ini terkendali, meskipun ada disinflasi global akibat turunnya harga energi dan potensi distorsi pasokan.

"Namun, kami juga mencatat kenaikan baru-baru ini di beberapa mitra dagang Indonesia. Ini menunjukkan bahwa tren inflasi global telah mencapai titik terendah," ujar Wisnu, Rabu (1/7/2020).

Dengan melihat perkembangan ini, Wisnu memperkirakan inflasi pada tahun ini akan berada di kisaran 2,85 persen.

"Kami tidak melihat inflasi sebagai faktor yang akan menghambat stance kebijakan akomodatif Bank Indonesia," ujarnya.

Badan Pusat Statistik mencatat inflasi pada Juni 2020 tercatat mengalami kenaikan tipis menjadi 0,18 persen, dibandingkan dengan sebelumnya sebesar 0,07 persen pada Mei 2020. Inflasi Juni 2020 tersebut dipicu oleh kenaikan harga daging ayam ras dan telur ayam ras. 

Adapun, inflasi tahun kalender sebesar 1,09 persen (year- to-date/ytd) dan inflasi tahunan sebesar 1,96 persen (year-on-year/yoy).

Sementara inflasi inti mencapai 2,26 persen, turun dibandingkan 2,65 persen pada Mei 2020. Penurunan ini terjadi di tengah kenaikan tarif angkutan udara, bus antara kota dan transportasi berbasis online.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper