Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenperin Genjot Inovasi Industri Substitusi Impor

Kemenperin berupaya mendorong inovasi dalam mendukung sektor industri substitusi impor nasional bisa menghasilkan produk unggulan yang berdaya saing global.
Foto udara kawasan pabrik di Sumberjaya, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Jumat (20/3/2020). Bisnis/Rachman
Foto udara kawasan pabrik di Sumberjaya, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Jumat (20/3/2020). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) siap berperan aktif dalam upaya menumbuhkan sektor industri substitusi impor guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin Doddy Rahadi mengatakan selain gencar menarik investasi, Kemenperin juga mendorong inovasi dalam mendukung sektor industri nasional bisa menghasilkan produk unggulan yang berdaya saing global.

“Semakin banyak inovasi yang dimanfaatkan oleh sektor industri itu artinya akan membuka peluang pada penciptaan lapangan kerja yang lebih banyak dan juga mendorong tumbuhnya investasi-investasi baru yang tentunya dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Doddy dalam siaran pers, Rabu (1/7/2020).

Dia menambahkan unit-unit litbang di lingkungan Kemenperin telah banyak menghasilkan berbagai inovasi yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai industri subtitusi impor.

Di bidang industri besi dan baja misalnya, Balai Besar Logam dan Mesin (BBLM) di Bandung telah menguasai teknologi litbangyasa yang bisa membantu industri nasional membuat komponen alat berat dari baja cor untuk pengganti produk impor seperti bracket, boss, dan sprocket.

Bahkan, lanjutnya, BBLM Bandung telah menjalin kerja sama dengan PT Barata Indonesia dalam pembuatan purwarupa roda kereta api.

Di samping itu, BBLM Bandung melakukan kerja sama penilitian, pengembangan, dan perekayasaan (litbangyasa) dengan industri strategis nasional seperti PT Dirgantara Indonesia dalam pengelasam purwarupa landing gear pesawat N-219 dan mampu memproduksi tapak rantai untuk kendaraan lapis baja (track link tank) milik Tentara Nasional Indonesia (TNI).

“Kemudian, BBLM Bandung juga terlibat dalam pembuatan mobil pedesaan yang merupakan hasil kerja sama dengan Institut Teknologi Nasional, Politeknik Manufakturing, dan Politeknik Sekolah Tinggi Manajemen Industri Jakarta,” ujarnya.

Doddy menambahkan, seluruh unit litbang di lingkungan Kemenperin dapat membangun kemitraan yang lebih erat dan dekat dengan industri besar nasional, sehingga inovasi-inovasi yang dihasilkan dapat berdampak langsung dalam meningkatkan nilai tambah bagi industri dan meningkatkan peran industri dalam perekonomian nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper