Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada New Normal, Kemenperin Optimistis Kenaikan PMI Juni 2020

Kemenperin optimistis dengan kenaikan PMI Indonesia pada akhir semester I/2020 karena konsumsi domestik terdorong oleh kebijakan new normal.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang./Istimewa
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) optimistis dengan kenaikan Purchasing Manager's Index (PMI) Indonesia pada akhir semester I/2020 ke level 39,1.

Sebelumnya, angka PMI nasional anjlok ke sekitar level 26 pada awal kuartal II/2020. Namun demikian, angka tersebut terus menanjak selama dua bulan terakhir walau masih menunjukkan kontraksi lantaran masih di bawah level 50,0.

"Memang masih di bawah angka 50,0, tapi geliat industri sangat terasa. Alasan utama dari menggeliatnya industri adalah karena geliat masyarakat dengan aturan new normal atau aktivitas kebiasaan baru mendorong industri Indonesia. Ini mendorong konsumsi domestik mengalami peningkatan," ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita kepada Bisnis.com, Rabu (1/7/2020).

Seperti diketahui, PMI di Asia Tenggara naik 8,2 poin indeks ke level 43,7 dari posisi bulan sebelumnya 35,5. Walau demikian, PMI di beberapa negara telah menembus level 50,0 seperti Vietnam (51,1) dan Malaysia (51,0).

Sementara itu lima negara lainnya yang mengikuti survey PMI masih menujukkan kontraksi, seperti Filipina (49,7), Myanmar (48,7), Thailand (45,3), Indonesia (39,1) dan Singapura (38,8). Adapun, kondisi manufaktur di Asia Tenggara secara keseluruhan terus memburuk pada akhir semester I/2020.

Agus menyatakan lambatnya laju PMI nasional disebabkan oleh lambatnya pelonggaran protokol pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di dalam negeri. Menurutnya, pertumbuhan angka PMI nasional di masa depan akan ditentukan oleh kedisiplinan masyarakat dalam pelonggaran PSBB.

"Saya kira posisi Indonesia berbeda dengan negara-negara lain. Negara lain sudah membuka ekonominya lebih awal. Ini tentunya berpengaruh terhadap aktivitas kegiatan ekonomi," ucapnya.

Agus belum dapat meramalkan kapan angka PMI nasional dapat kembali ekspansif atau menembus level 50,0. Namun demikian, pihaknya optimistis laju pertumbuhan sektor manufaktur akan berakselerasi dengan adanya tambahan stimulus dalam Paket Pemulihan Ekonomi Nasional.

Kemenperin mencatat pemerintah telah mengakomodir delapan stimulus fiskal yang diusulkan oleh industriawan. Namun demikian, setidaknya masih ada sekitar 11 usulan stimulus fiskal lainnya yang belum diakomodir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Andi M. Arief

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper