Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mendag Beberkan Sejumlah Strategi Dongkrak Ekspor

Beberapa strategi disiapkan oleh Kementerian Perdagangan untuk mendukung pelaku usaha dalam meningkatkan ekspor produk Indonesia.
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto (kiri) didampingi Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono memberikan penjelasan mengenai Koordinasi Stabilisasi Harga Bahan Pokok Menjelang Puasa dan Lebaran 2020 dan Wabah Covid-19 di Indonesia, di Jakarta, Selasa (3/2/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto (kiri) didampingi Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono memberikan penjelasan mengenai Koordinasi Stabilisasi Harga Bahan Pokok Menjelang Puasa dan Lebaran 2020 dan Wabah Covid-19 di Indonesia, di Jakarta, Selasa (3/2/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Perdagangan membeberkan sejumlah strateginya untuk mendongkrak kinerja ekspor produk Indonesia.

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan, terus mendukung pelaku usaha dalam meningkatkan ekspor produk Indonesia. Menurutnya, Kementerian Perdagangan telah menyiapkan beberapa strategi untuk peningkatan ekspor.

Sejumlah strategi di antaranya dengan mempermudah dan mempercepat pelayanan penerbitan surat keterangan asal (SKA) barang ekspor melalui penerapan affixed signature dan stamp. Selain itu kemudahan lain adalah menerapkan otentikasi otomatis dalam proses perizinan ekspor bagi eksportir yang memiliki reputasi.

“Serta meningkatkan kecepatan layanan ekspor-impor dan pengawasan melalui National Logistic Ecosystem (NLE),” ujarnya seperti dikutip dari siaran pers, Selasa (30/6/2020).

Selain itu, Kementerian Perdagangan juga melakukan peningkatan fasilitasi dan pelayanan informasi ekspor, promosi ekspor dan penjajakan kesepakatan bisnis (business matching) secara virtual melalui perwakilan perdagangan.

Menurutnya, upaya lain yang dilakukan adalah melakukan peningkatan pelatihan calon eksportir secara virtual serta mengusulkan insentif berupa asuransi, kredit ekspor, dan pembiayaan lainnya melalui lembaga pembiayaan ekspor bagi eksportir terdampak Covid-19.

Mendag mengatakan, secara umum pandemi Covid-19 telah berdampak pada sektor perdagangan di seluruh dunia. Namun, lanjutnya, beberapa sektor produk ekspor seperti pertanian, kesehatan, dan mamin olahan masih memiliki peluang yang besar untuk terus tumbuh.

Saat ini kesadaran konsumen akan produk mamin yang higienis dan baik bagi imun tubuh terus meningkat.

"Untuk itu, diperlukan strategi khusus dalam memasarkan produk yang inovatif dan berkualitas, bermutu, serta memiliki produktivitas yang efisien dalam rantai nilai produksi. Hal ini akhirnya dapat menghasilkan produk yang kompetitif di pasar internasional," kata Mendag.

Di sisi lain, Mendag Agus optimistis ekspor produk makanan dan minuman (mamin) dapat bertahan dan berkembang di tengah kondisi pandemi Covid-19.

Optimisme ini salah satunya ditunjukkan oleh keberhasilan Mayora Group yang terus meningkatkan capaian ekspornya. Hal ini disampaikan Mendag saat melepas kontainer ekspor ke-4.000 Mayora Group periode Juni 2020 dengan total nilai Rp1,07 triliun.

Pelepasan kontainer ekspor ini berlangsung pada Selasa (30/6/2020), di lokasi pabrik Mayora Group, Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten.

"Dengan pelepasan kontainer ke-4.000 Mayora Group periode Juni 2020 dengan nilai Rp 1,07 triliun, diharapkan produk mamin Indonesia semakin eksis dan dikenal, tidak hanya di kancah domestik namun juga di seluruh dunia dan dapat diikuti pelaku usaha lainnya di Indonesia," ujar Mendag.

Dengan pelepasan kontainer ekspor ke-4.000 periode Juni 2020 ini, maka sepanjang Januari-Juni 2020, Mayora Group telah mengekspor sebanyak 17.000 kontainer.

Selain itu, Mendag juga menyampaikan rasa bangganya karena beberapa produk Mayora, seperti Torabika dan Kopiko telah meraih merajai di beberapa negara. Salah satunya permen Kopiko merupakan produk permen kopi nomor satu di Filipina, Vietnam, Malaysia, India, kawasan Afrika dan Timur Tengah, hingga Amerika Serikat.

Produk kopi kemasan dari Mayora juga menjadi pemimpin pasar di Filipina dengan menguasai pangsa pasar sebesar 46 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper