Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sebanyak 49 Ruas Tol Dapat Dana Pengadaan Tanah Rp13,74 Triliun

Sudah ada Surat Menteri Keuangan yang menetapkan 49 ruas tol yang akan menperoleh dana pengadaan tanah senilai Rp13,74 triliun.
Sejumlah pekerja menyelesaikan pembangunan konstruksi jalan tol Padang - Sicincin, di KM 25 Jalan Bypass, Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat, Senin (3/2/2020). Data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), pembangunan tol Padang - Sicincin yang dimulai sejak 2018 sepanjang 30 kilometer menyambungkan Sumbar-Riau itu, progres fisiknya baru mencapai 13,85 persen dan lahan bebas sebesar 13,61 persen dengan target selesai pada Desember 2021. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Sejumlah pekerja menyelesaikan pembangunan konstruksi jalan tol Padang - Sicincin, di KM 25 Jalan Bypass, Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat, Senin (3/2/2020). Data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), pembangunan tol Padang - Sicincin yang dimulai sejak 2018 sepanjang 30 kilometer menyambungkan Sumbar-Riau itu, progres fisiknya baru mencapai 13,85 persen dan lahan bebas sebesar 13,61 persen dengan target selesai pada Desember 2021. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

Bisnis.com, JAKARTA — Lembaga Manajemen Aset Negara mengungkapkan terdapat 49 ruas tol yang akan mendapatkan pendanaan pengadaan tanah proyek strategis nasional jalan tol tahun ini.

Direktur Pendanaan Lahan LMAN Qoswara mengatakan bahwa sudah ada Surat Menteri Keuangan Nomor-S-450/MK.06/2020 tanggal 29 Mei 2020 yang menetapkan 49 ruas tol yang akan menperoleh dana pengadaan tanah senilai Rp13,74 triliun.

Perinciannya yaitu dana talangan tanah senilai Rp10,30 triliun, pembayaran langsung Rp2,34 triliun, dan cost of fund Rp1,10 triliun.

"Ruas tol yang 49 itu, ada 6 ruas tol yang betul-betul baru" kata Qoswara, dalam konferensi pers secara daring, Jumat (26/6/2020).

Keenam ruas tol baru tersebut adalah ruas Pekanbaru—Bangkinang—Payakumbuh—Bukittinggi, Betung—Tempini—Jambi, Simpang Indralaya—Muara Enim, Lubuk Linggau—Curup—Bengkulu, Yogyakarta—Solo, dan Yogyarakarta—Bawen.

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa di dalam surat Menteri Keuangan tersebut juga disebutkan bahwa ada 15 ruas dengan skema pembayaran langsung.

Sementara itu, 10 ruas tol dengan dua mekanisme pendanaan yakni dana talangan tanah dan pembayaran langsung yaitu ruas Batang—Semarang, Probolinggo—Banyuwangi, Bukittinggi—Padang Panjang—Lubuk Alung—Padang, Pasuruan—Probolinggi, Cileunyi—Sumedang—Dawuan, Semarang—Demak, Ciawi—Sukabumi—Ciranjang-—Padalarang, Serpong—Cinere, Cimanggis—Cibitung, Semanan—Sunter.

Kemudian, lima ruas tol dengan mekanisme pembayaran langsung saja yaitu ruas Pekanbaru—Bangkinang—Payakumbuh—Bukittinggi, Betung—Tempino—Jambi, Simpang Indralaya—Muara Enim, Yogyakarta—Solo, dan Yogyakarta—Bawen.

"Tentunya pembayaran langsung ini boleh dikatakan mengalami kemajuan dari sisi jumlah ruas tol maupun jumlahnya. Sebelumnya, hanya ruas Semarang—Demak, sekarang 15 ruas tol. Terkait nilainya, [sebelumnya] hanya Rp97 miliar, sekarang dialokasikan Rp2,34 triliun," jelasnya.

Dia menambahkan bahwa porsi terbanyak untuk pembayaran langsung ada di ruas Semarang—Demak dari Rp97 miliar, alokasinya menjadi Rp400 miliar.

Qoswara menyebutkan bahwa mekanisme pembayaran langsung terus diupayakan untuk diperbanyak.

"Selama ini lebih banyak dana talangannya. Jika menggunakan dana talangan, BUJT [badan usaha jalan tol] harus menalangi dana pengadaan tanah sehingga mengurangi cashflow mereka, tetapi jika bayar langsung berarti BUJT tidak perlu mengeluarkan dana dari cashflow-nya," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Agne Yasa
Editor : Zufrizal

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper