Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Stimulus Covid-19 Indonesia Terlalu Kecil Dibandingkan Negara G20, Cek di Sini!

Jika dibandingkan dengan negara lain, jumlah dana yang dikeluarkan pemerintah untuk penanganan Covid-19 relatif kecil, hanya 4,2 persen dari produk domestik bruto (PDB).
Presiden Joko Widodo memberikan amanat saat memimpin upacara peringatan Hari Lahir Pancasila secara virtual di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (1/6/2020). Upacara secara virtual itu dilakukan karena pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/BPMI Setpres/Handout
Presiden Joko Widodo memberikan amanat saat memimpin upacara peringatan Hari Lahir Pancasila secara virtual di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (1/6/2020). Upacara secara virtual itu dilakukan karena pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/BPMI Setpres/Handout

Bisnis.com, JAKARTA - Pandemi virus Corona telah menyebabkan kontraksi perekonomian di beberapa negara, termasuk Indonesia.

Untuk mengatasi persoalan tersebut sejumlah negara rela mengeluarkan kocek yang cukup besar untuk menghambat dan memulihkan perekonomian yang luluh lantak akibat pandemi.

Seperti diketahui, pemerintah telah mengalokasikan anggaran untuk penanganan Covid-19 mulai dari penanganan kesehatan atau pemulihan ekonomi nasional (PEN).

Total alokasi anggaran yang dikucurkan pemerintah mencapai Rp695,2 triliun. Besarnya anggaran yang dikeluarkan pemerintah ini menyebabkan defisit APBN 2020 membengkak cukup signifikan.

Kendati demikian, Indonesia bukanlah satu-satunya negara yang mengeluarkan dana ekstra untuk penanganan Covid-19. Lantas bagaimana dengan negara lainnya?

Jika dibandingkan dengan negara lain, jumlah dana yang dikeluarkan pemerintah untuk penanganan Covid-19 relatif kecil, hanya 4,2 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Tentu ukuran ini tidak bisa disamakan karena kondisi ekonomi masing-masing negara sangat berbeda. Namun angka - angka berikut akan mengonfirmasi seberapa besar negara-negara lain membendung dampak negatif pandemi virus Corona terhadap perekonomian.

Jerman misalnya, salah satu negara dengan tingkat ekonomi cukup besar ini mengalokasikan sekitar 19,3 persen dari PDB. Jepang, yang merupakan salah satu kekuatan ekonomi cukup penting baik di regional maupun global mengucurkan stimulus hingga 14,3 persen dari PDB.

Jumlah stimulus yang sama juga dikeluarkan oleh oleh Italia. Sementara itu, Amerika Serikat juga tercatat mengeluarkan stimulus pandemi sebesar 13,6 persen dari PDB.

Indonesia sendiri jika dibandingkan dengan negara G20, menempati urutuan keempat terbawah dari sisi besaran stimulus pandemi Covid-19. Stimulus yang dikeluarkan pemerintah hanya lebih tinggi dari Argentina, Meksiko, dan Rusia.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan PEN merupakan bagian dari kebijakan luar biasa yang ditempuh pemerintah untuk memitigasi eskalasi dampak pandemi COVID-19 dan perlambatan ekonomi yang tajam terhadap kesejahteraan masyarakat.

"PEN dirancang untuk mendukung pemulihan sisi permintaan maupun sisi penawaran," kata Sri Mulyani di DPR, Kamis (18/6/2020).

Dari data Kemenkeu, rincian anggaran PEN terdiri dari sektor kesehatan sebesar Rp 87,55 triliun, perlindungan sosial Rp 203,9 triliun, insentif dunia usaha Rp 120,61 triliun, insentif bagi UMKM Rp 123,46 triliun, pembiayaan korporasi Rp 53,57 triliun, serta kementerian/lembaga (K/L) dan Pemda sebesar Rp 106,11 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper