Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Realisasi Stimulus UMKM Masih di Bawah Satu Persen, Ini Kata Pemerintah

Berdasarkan data Kementerian Keuangan, serapan anggaran stimulus UMKM baru 0,06 persen dari total Rp123,4 triliun.
Pelaku UMKM kian aktif menggunakan  internet untuk menjajakan produk./istimewa
Pelaku UMKM kian aktif menggunakan internet untuk menjajakan produk./istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Realisasi stimulus program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang disiapkan pemerintah untuk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) masih jauh dari target.

Berdasarkan data Kementerian Keuangan, serapan anggaran stimulus UMKM baru 0,06 persen dari total Rp123,4 triliun.

Direktur Sistem Manajemen Investasi Direktorat Jenderal Perbendaharaan Negara Kementerian Keuangan Djoko Hendratto mengungkapkan ada beberapa kendala administrasi yang dihadapi.

"Betul, kecil sekali [realisasi serapan anggaran PEN untuk UMKM]. Namun, minggu depan mudah-mudahan kita bisa eksekusi secara masif," katanya dalam diskusi virtual, Jumat (19/6/2020).

Dia menuturkan pemerintah saat ini sedang menyusun revisi payung hukum program PEN. Hal itu harus dilakukan seiring membengkaknya defisit APBN dari 5,07 persen menjadi 6,34 persen untuk memenuhi seluruh kebutuhan penanganan wabah virus Corona (Covid-19), termasuk bagi UMKM.

Dari total anggaran sebesar Rp123,4 triliun untuk UMKM, pemerintah membaginya menjadi tujuh program, antara lain subsidi bunga Rp35,2 triliun, penempatan dana restrukturisasi Rp78,7 triliun, belanja IJP Rp5 triliun, penjaminan modal kerja (stop loss) Rp1 triliun, PPh final UMKM Rp2,4 triliun, pembiayaan investasi kepada koperasi melalui LPDB Kemenkop UKM Rp1 triliun.

Dia mengatakan pemerintah akan mengeksekusi pemberian subsidi bunga berdasarkan data yang diberikan oleh Otoritas Jasa Keuangan. Nantinya, bank penyalur akan menghubungi nasabah terkait skema bantuan untuk subsidi bunga dan restrukturisasi kredit.

"Karena bank penyalur ini berhubungan langsung dengan debitur. Subsidi bunga sebesar Rp35,2 triliun tadi ditargetkan dapat diterima oleh 60,6 juta rekening. Kami gunakan sistem infomasi digital agar semua bisa cepat dieksekusi," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper