Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kunci Investasi Lancar, Menperin Ungkap Dua Sorotan Investor Asing

Menperin mengklaim, para investor mengapresiasi adanya RUU Cipta Kerja yang diharapkan menciptakan suasana investasi yang kondusif.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (tengah) didampingi Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Muhammad Khayam (kiri) serta Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Dody Widodo (keuda kiri) memperhatikan pakaian produksi PT. Daehan Global di Brebes (29/5/2020). Istimewa/Kemenperin
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (tengah) didampingi Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Muhammad Khayam (kiri) serta Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Dody Widodo (keuda kiri) memperhatikan pakaian produksi PT. Daehan Global di Brebes (29/5/2020). Istimewa/Kemenperin

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan kunci sukses menarik investor asing untuk menanamkan modal di Tanah Air.

Menurutnya, terdapat dua hal yang menjadi sorotan calon investor asing ketika ingin menanamkan investasinya, yaitu persoalan lahan dan ketenagakerjaan.

Kedua persoalan tersebut, lanjut Agus, tengah diatasi di dalam Rancangan Undang-undang (RUU) Cipta Kerja yang sedang dalam masa pembahasan.

“Dari apa yang saya lihat setelah mengunjungi beberapa negara untuk menarik investasi, dua hal tersebut yang menjadi sorotan calon investor di luar negeri,” kata Menperin Kamis (18/6/2020).

Dia mengklaim, para investor mengapresiasi adanya RUU Cipta Kerja yang diharapkan menciptakan suasana investasi yang kondusif.

Sebelumnya, Kementerian Perindustrian sedang membidik sejumlah investasi sektor industri dari Amerika Serikat. Hal ini karena beberapa perusahaan asal Negeri Paman Sam akan ada yang merelokasi pabriknya dari Negeri Tirai Bambu akibat dampak perang dagang AS-China yang semakin alot.

“Kami tetap fokus menarik investasi di berbagai sektor industri. Sektor manufaktur yang kami sasar meliputi industri untuk substitusi impor, industri berorientasi ekspor, industri padat karya dan industri produk berbasis teknologi tinggi,” kata Agus, Jumat (12/6/2020).

Guna merealisasikan penanaman modal tersebut, Menperin menyampaikan, pihaknya siap memfasilitasi dengan menawarkan ketersediaan kawasan industri yang terintegrasi.

“Hingga saat ini, Indonesia telah mendirikan sebanyak 114 kawasan industri dan berencana untuk mengembangkan 27 kawasan industri lainnya hingga akhir tahun 2024,” ungkapnya.

Sepanjang 2013-2017, penanaman modal AS di Indonesia diproyeksi telah menyentuh angka USD36 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper