Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Ritel AS Catat Rekor Lonjakan pada Bulan Mei

Departemen Perdagangan AS mencatat penjualan ritel melonjak 17,7 persen pada Mei dibandingkan bulan sebelumnya, lonjakan terbesar sejak tahun 1992.
Demonstran berkumpul untuk memprotes kematian George Floyd di dekat Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, Minggu (31/5/2020). Bloomberg/AFP via Getty Images/Mandel Ngan
Demonstran berkumpul untuk memprotes kematian George Floyd di dekat Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, Minggu (31/5/2020). Bloomberg/AFP via Getty Images/Mandel Ngan

Bisnis.com, JAKARTA – Penjualan ritel Amerika Serikat melonjak dengan rekor tertinggi pada bulan Mei 2020, setelah banyak negara bagian mengizinkan pertokoan membuka kembali aktivitas mereka.

Departemen Perdagangan AS mencatat penjualan ritel melonjak 17,7 persen pada Mei dibandingkan bulan sebelumnya, lonjakan terbesar sejak tahun 1992. Perkiraan median dalam survei Bloomberg terhadap para ekonom memperkirakan kenaikan 8,4 persen di bulan Mei.

Seluruh kategori meningkat pada bulan Mei, termasuk penjualan kendaraan bermotor yang melonjak 44,1 persen dan penerimaan restoran yang naik sebesar 29,1 persen. Kategori-kategori tersebut menyumbang lebih dari setengah keseluruhan kenaikan penjualan. Namun, penjualan ritel masih 6,1 persen di bawah level tahun lalu.

Ekonom di CIBC, Andrew Grantham mengatakan konsumen rumah tangga mulai berbondong mengeluarkan uang dan berbelanja ketika negara-negara bagian mulai membuka kembali perekonomian.

“Namun, lonjakan ini mungkin tidak berkelanjutan karena konsumen berbelanja didukung oleh stimulus yang mereka diterima pada bulan April. Meskipun faktor-faktor itu dapat mendukung kenaikan kuat dalam penjualan di bulan Juni, setelah itu pemulihan akan menjadi lebih lambat dan lebih tidak merata,” ungkap Grantham, seperti dikutip Bloomberg.

Sebuah laporan terpisah menunjukkan output industri meningkat di bawah perkiraan pada bulan Mei, menunjukkan sektor manufaktur masih mengalami pemulihan yang lamban dan bertahap.

Data ritel ini menunjukkan bahwa ekonomi rebound lebih cepat dari yang diperkirakan setelah mencatat anjlok pada bulan Februari, penurunan paling tajam sejak The Great Depresssion.

Setelah berbulan-bulan terjebak di rumah, warga AS mulai bepergian dan berbelanja ketika negara-negara bagian mulai melonggarkan pembatasan. Kenaikan di pasar tenaga kerja pada bulan Mei dan dukungan pendapatan bagi mereka yang kehilangan pekerjaan selama pandemi juga turut menopang pengeluaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper