Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertamina Hulu Energi: Proyek Reaktivitasi PHE-12 Dipercepat

PT Pertamina Hulu Energi berupaya mempercepat penyelesaian proyek reaktivitasi PHE-12 tahun ini.
Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Meidawati mengikuti Rapat Dengar Pendapat Umum dengan Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (4/2/2020)./ ANTARA - Puspa Perwitasari
Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Meidawati mengikuti Rapat Dengar Pendapat Umum dengan Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (4/2/2020)./ ANTARA - Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA - PT Pertamina Hulu Energi berupaya mempercepat penyelesaian proyek reaktivitasi PHE-12 tahun ini.

Direktur Utama Pertamina Hulu Energi Meidawati mengatakan bahwa dalam kondisi pandemi Covid-19, proyek tersebut terus berjalan dengan mengikuti protokol kesehatan.

"Kami berupaya mempercepat pekerjaan tersebut," katanya kepada Bisnis.com baru-baru ini.

Sebelumnya, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mempercepat sejumlah proyek hulu migas pada tahun ini.

Dalam koordinasi SKK Migas dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) membuahkan hasil positif yakni sejumlah proyek dapat direlisasikan lebih cepat dari jadwal semula.

Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno pelaksanaan proyek yang dapat dipercepat adalah pembangunan proyek Bambu Besar yag dilaksanakan oleh PT Pertamina EP, Reaktivasi Platform PHE-12 oleh PHE WMO dan pembangunan fasilitas kompresor gas Sembakung oleh Pertamina EP. 

Julius mengatakan bahwa proyek-proyek tersebut pada mulanya ditargetkan rampung pada 2021, tetepi setelah berkoordinasi lebih lanjut, proyek tersebut bisa diselesaikan lebih cepat pada tahun ini.

Proyek Bambu Besar akan menghasilkan gas (non asso) sebesar 3 MMSCFD. Saat ini proyek masih dalam proses EPC dan akan onstream pada kwartal ke tiga tahun 2020.

Sementara Reaktivasi Platform-12 adalah kegiatan untuk memperbaiki platform yang sempat miring pada 2017, untuk menghasilkan produksi minyak sebesar 3.000 BOPD.

"Diharapkan proyek dapat direalisasi pada akhir 2020. Demikian juga dengan proyek kompresor Sembakung yang akan diselesaikan pada akhir 2020, dan menghasilkan gas sebesar 2 mmscfd," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Ridwan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper