Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

APPSI: Pasar Tradisional Terabaikan dari Pengamanan Covid-19 Dibandingkan Mall

Pedagang pasar mengeluhkan kurangnya perhatian pemerintah pada pasar selama pandemi Covid-19 maupun dalam masa transisi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) serta menjelang penerapan new normal.
Pedagang melayani pembeli di pasar Pondok Labu, Jakarta, Kamis (23/4/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Pedagang melayani pembeli di pasar Pondok Labu, Jakarta, Kamis (23/4/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisis.com, JAKARTA - Pedagang pasar mengeluhkan kurangnya perhatian pemerintah pada pasar selama pandemi Covid-19 maupun dalam masa transisi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) serta menjelang penerapan new normal.

Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Ferry Juliantono mengatakan sosialisasi maupun tindakan reaktif pemerintah terhadap pasar dalam mengurangi penyebaran dampak pandemi Covid-19 hanya terjadi pada awal pandemi saja. Bahkan, tidak semua pasar mendapatkan perhatian, misalnya di Jakaarta yang dari 140 pasar hanya 10 hingga 20 di antaranya yang dilakukan penyemprotan disinfektan.

Sisanya, tidak ada pasar yang mendapat tindakan khusus maupun pengadaan alat terkait untuk mencegah penyebaran Covid-19. Pada akhirnya, pedagang pasar secara swadaya melakukan inisiatif untuk mencegah penyebaran Covid-19.

"Perhatian ke pasar agak kurang, kemarin ke mall [presiden], harusnya ke pasar. Saya sampaikan ke Pak Teten untuk terapkan contoh protokol kesehatan, saya undang presiden ke pasar jangan ke Summarecon sana," katanya, Sabtu (6/6/2020).

Menurutnya, dalam menghadapi new normal, pasar tradisional dihadapkan dengan jarak pedagang yang terlalu mepet. Sejumlah alternatif usulan kemungkinan dilakukan yakni menggunakan area parkir sebagai lahan tambahan untuk lapak kios agar jarak antar pedagang terjaga.

Penerapan protokol kesehatan perlu dilakukan di pasar mengingat klaster masyarakat menengah ke bawah yang mendominasi pengunjung pasar paling rentan terhadap penyebaran Covid-19.

"Kita perlu pengembangan lahan, ini regulasi untuk pasar tidak ada, sosialisasi juga kurang," katanya.

Staf Ahli Utama Kantor Staf Presiden Donny Gahral Adian mengatakan presiden akan memberi pernyataan mengenai pasar tradisional. Saat ini presiden sudah memerintahkan agar protokol kesehatan diperhatikan dan agar tidak terjadi penularan.

"Kunjungan Summarecon Mall ya sebagai wujud perhatian, bukan berarti pasar tradional ditinggalkan," katanya.

Menurutnya, karena klaster menengah ke bawa paling rentan, pemerintah akan memfokuskan perhatian pada pasar tradisonal. Nantinya akan ada sistem yang akan diterapkan di pasar, termasuk pembuatan drainase di pasar.

"Saya kira pemerintah sudah siapkan anggaran besar pasti adaanggaaran untuk tidak terjadi penyebaran, seperti drainase dan buka lahan baru supaya ada penjarakan maupun tempat cuci tangan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper