Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pariwisata Selandia Baru Bangkit dari Tekanan Pandemi Covid-19, Ini Strateginya

Selandia Baru tengah berjuang membangkitkan perekonomian setelah tertekan oleh Pandemi Covid-19, terutama sektor pariwisata yang menjadi kontributor utama ekonomi Negeri Kiwi tersebut.
Diskusi dengan Dubes RI untuk Selandia Baru Tantowi Yahya
Diskusi dengan Dubes RI untuk Selandia Baru Tantowi Yahya

Bisnis.com, JAKARTA - Selandia Baru tengah berjuang membangkitkan perekonomian setelah tertekan oleh Pandemi Covid-19, terutama sektor pariwisata yang menjadi kontributor utama ekonomi Negeri Kiwi tersebut.

Duta Besar Republik Indonesia untuk Selandia Baru Tantowi Yahya mengatakan perekonomia Selandia Baru bertumpu pada sektor pariwisata dan pendidikan.

"Kontribusi sektor pariwisata menempati urutan pertama, sedangkan pendidikan menempati peringkat dengan pendapatan per tahun450 juta dolar Selandia Baru," ujar Tantowi Yahya dalam diskusi online dengan Bisnis dengan tajuk Belajar Penanganan Covid-19 di Selandia Baru.

Simak live streaming diskusi dengan Dubes Selandia Baru Tantowi Yahya yang dipandu Content Manager Bisnis Indonesia Sri Mas Sari melalui Instagram @Bisniscom berikut ini.

View this post on Instagram

A post shared by Bisnis.com (@bisniscom) on

Tantowi Yahya menambahkan Pemerintah Selandia Baru memberikan subsidi ke seluruh sektor ekonomi berpa pengurangan pajak, relaksasi kontribusi. "Bahkan ada bantuan dana kas untuk perusahaan yang bergerak di bidang pariwisata antar lain bantuan dana sebesar 90 juta dolar Selandia Baru.

Salah satu program yang akan dilakukan dalam waktu dekat adalah membujuk warga Australia untuk berkunjung ke Selandia Baru.

Tantowi menjelaskan bahwa Selandia Baru memberikan fasilitas kewarganegaraan ganda bagi penduduk Australia untuk menjadi warga negara Selandia Baru.

"Warga Australia menjadi pengujung terbesar Selandia Baru. Pemeritah Selandia Baru menggejarkan kampanye agar mereka berkunjung ke sini," ujar Tantowi.

Peringkat kedua pengunjung Selandia Baru adalah turis dari China, kemudian disusul turis Eropa, dan turis Asia lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Sutarno
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper