Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos BI dan Menkeu Racik Kesepakatan 'Burden Sharing' Pendanaan APBN

Kesepakatan burden sharing ini dalam rangka memperkuat kebutuhan pendanaan APBN ke depannya.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan melalui streaming di Jakarta, Rabu (29/4/2020). Dok. Bank Indonesia
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan melalui streaming di Jakarta, Rabu (29/4/2020). Dok. Bank Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) dan Kementerian Keuangan tengah memfinalisasi kesepakatan bersama untuk memperkuat kerja sama terkait dengan kebutuhan pendanaan APBN.

Seperti diketahui, beban defisit APBN pemerintah semakin melebar seiring dengan besarnya biaya penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi pasca pandemi. Defisit tersebut sebagian besar akan didanai dari penerbitan surat utang.  

Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan penguatan kerja sama ini dapat membangkitkan kepercayaan investor surat utang pemerintah. Selain itu, koordinasi ini akan memicu lebih banyak inflow ke pasar utang Tanah Air

"Kami dan Menteri Keuangan akan melakukan burden sharing penerbitan SBN ini dalam bentuk kesepakatan bersama yang sedang kami finalkan," Perry dalam konferensi pers rapat terbatas di Istana, Rabu (3/6/2020).

Dia menambahkan kesepakatan ini akan diinformasikan ke publik setelah finalisasi. Dia juga berharap kebijakan di dalam kesepakatan ini dapat segera dipenuhi sehingga dapat mendukung pendanaan APBN dan pemulihan ekonomi

Intinya, lanjut Perry, BI siap menjadi lender of last resort dalam pasar SBN jika pasar tidak mencukupi. Hingga 14 Mei 2020, BI sudah membeli Surat Berharga Negara (SBN) di pasar perdana sebesar Rp 22,8 triliun.

BI menawarkan remunerasi sebesar 80 persen dari suku bunga acuan bagi rekening pemerintah yang tersimpan di bank sentral. Menurut Perry, remunerasi tersebut juga bagian dari burden sharing dengan pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper