Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

New Normal, Kemenparekraf Siapkan Promosi Paket Pariwisata

Kemenparekraf akan berkoodinasi dengan maskapai penerbangan untuk menawarkan berbagai macam paket wisata setelah sektor pariwisata kembali beroperasi.
Sejumlah wisatawan berkemah di Bukit Bubung Gede dengan mendapatkan pemandangan Gunung Abang pada Selasa (4/6/2019) pagi./Bisnis-Tim Jelajah Jawa-Bali 2019
Sejumlah wisatawan berkemah di Bukit Bubung Gede dengan mendapatkan pemandangan Gunung Abang pada Selasa (4/6/2019) pagi./Bisnis-Tim Jelajah Jawa-Bali 2019

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengatakan akan ada berbagai macam paket promosi pada saat sektor pariwisata mulai kembali beroperasi. Maskapai penerbangan dan penyedia akomodasi akan berkerja sama.

“Saya tim Kemenparekraf sudah berkoordinasi dengan Garuda. Kami berkomunikasi dengan Garuda untuk mempersiapkan berbagai macam paket-paket termasuk dengan hotel-hotel. Tentunya dengan harga yang sangat menarik,” katanya usai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo melalui video conference, Kamis (28/5/2020).

Hal ini sesuai dengan arahan Presiden saat membuka rapat yang meminta promosi pariwisata difokuskan terhadap wisatawan domestik. Hal ini dengan catatan area pariwisata yang boleh dibuka adalah daerah wisata dengan Rt di kurang dari 1.

Adapun, Wishnutama mengatakan promosi-promosi tersebut akan beralih ke media digital. Menurutnya, cara ini dinilai dapat menggaet target wisatawan yang lebih spesifik dibandingkan media-media konvensional.

“Misalnya wisata alam. Nah, itu juga bisa lebih spesifik target market-nya, untuk yang suka wisata alam, yang suka diving, yang suka pantai yang suka apa. Itu nanti strategi promosi kita lebih ke arah seperti itu,” katanya.

Adapun, promosi-promosi tersebut akan menyasar wisatawan domestik. Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas.

Sementara itu, Jokowi mengingatkan dalam pembukaan rapat agar tetap memerhatikan protokol kesehatan. Pembukaan daerah pariwisata harus dilakukan dengan teliti dan tidak tergesa-gesa.

Menurutnya, pariwisata dan ekonomi kreatif harus berinovasi dan melakukan perbaikan. Hal ini untuk membuat sektor tersebut beradaptasi dan dapat tetap menarik wisatawan. Presiden pun meminta protokol new normal sektor pariwisata harus menjawab seluruh isu tersebut.

“Sebagai perbandingan saya minta lihat benchmark di negara lain yang sudah juga saya melihat menyiapkan ini dengan kondisi new normal di sektor pariwisata,” katanya.

Presiden juga meminta strategi khusus dalam promosi pariwisaya di era new normal. Pariwisata domestik merupakan yang paling relevan pada tahap awal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper