Bisnis.com, JAKARTA - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) menyebut penumpukan penumpang di gerbang masuk Stasiun Angke, Citayam, dan Karet diakibatkan oleh penumpang yang tiba satu hingga dua jam lebih awal sebelum waktu beroperasionalnya pada sore hari pukul 16.00 WIB.
Direktur Teknis KCI Saridal mengklaim penumpukan tidak terlampau banyak dan lebih dikarenakan masyarakat musiman yang belum mengetahui jam operasional selama Idulfitri. Namun, keramaian diupayakan terurai dengan membuka pintu stasiun yang jumlahnya dibatasi.
"Itu jumlahnya sedikit hanya warga musiman yang belum tahu informasi. Pintu dibuka langsung naik. Tinggal pemda / satpol PP bergerak," jelasnya, Minggu (24/5/2020).
Sementara, VP Corporate Communications KCI Anne Purba mengatakan saat stasiun kembali dibuka, terlihat antrean pembelian tiket yang berlangsung selama 15 hingga 20 menit. Pengguna selanjutnya diatur menuju ke peron dengan tertib sesuai batasan jumlah pengguna yang dimungkinkan.
"Kami juga menjalankan dua rangkaian kereta tambahan yaitu KA 1786 relasi Angke - Bogor berangkat pukul 16.40 WIB dan KA 1790 relasi Manggarai - Bogor yang berangkat pukul 17.39 WIB. Dua kereta tambahan ini melengkapi 172 jadwal perjalanan KA yang dioperasikan untuk sore hari ini," ujarnya.
Dalam mengantisipasi kepadatan pengguna, KCI memberlakukan sistem penyekatan pengguna sejak dari gate hingga masuk ke peron agar physical distancing di peron dan di dalam KRL terjaga. Selain itu di seluruh kereta juga telah dilengkapi dengan marka untuk menandai posisi pengguna dapat duduk dan berdiri.
Baca Juga
Pihaknya kembali mengimbau para pengguna bahwa KRL hanya untuk melayani kebutuhan mendesak terutama mereka yang masih harus bekerja di saat lebaran ini. Para pengguna juga diimbau untuk tidak membawa anak-anak naik KRL.
Selanjutnya, tidak perlu juga terburu-terburu dan memaksakan diri untuk naik ke dalam kereta yang telah penuh karena frekuensi perjalanan KRL masih cukup banyak dan selama telah berada di peron pasti dapat dilayani untuk naik ke KRL.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
