Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bulog Klaim Harga Beras di Tengah Pandemi Covid-19 Sudah Normal

Harga beras sudah normal dan upaya normalisasi juga akan dilakukan untuk menekan harga gula, demikian menurut Budi Waseso.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso memberikan penjelasan kepada awak media, usai rapat dengar pendapat dengan Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat di Jakarta, Rabu (15/5/2019)./Bisnis/Dedi Gunawan
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso memberikan penjelasan kepada awak media, usai rapat dengar pendapat dengan Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat di Jakarta, Rabu (15/5/2019)./Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Budi Waseso mengklaim harga beras di tengah pandemi Covid-19 saat ini sudah berada di level normal. Hal serupa, kata Buwas, juga tengah diupayakan terhadap harga komoditas gula.

"Berdasarkan pantauan kami yang terus menerus di tengah situasi perang mengatasi penyebaran Covid-19, harga beras sudah kembali normal sejak awal kemunculan wabah ini pada Maret lalu. Sedangkan, harga gula mulai terasa normal sejak operasi pasar Bulog pada awal Mei 2020," tutur Buwas dalam keterangan tertulis, Kamis (21/5/2020).

Rekapitulasi terkini Bulog mencatat harga beras di pasar sekarang berkisar Rp11.750 hingga Rp12.000 per kilogram. Sedangkan terkait harga gula, Bulog mulai melakukan penjualan dengan nominal Rp11.900 per kilogram kendati pemerintah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp12.500 per kilogram.

Selain penjualan di bawah HET, Buwas menyebut tindakan lain Bulog untuk normalisasi harga gula adalah dengan distribusi gula impor. Sejak 5 Mei 2020, perusahaan pangan pelat merah ini terah menyalurkan 22.000 ton lebih gula asal India.

Ke depan, Bulog berharap hal serupa dapat dilakukan, mengingat masih akan datang lagi gula impor sebanyak 28.000 ton dari total permintaan 50.000 ton.

"Sejak awal kami sudah mengantisipasi kelangkaan gula dan minta kuota impor gula pada akhir 2019. Namun, izin impor Bulog baru diberikan pada 7 April 2020 sehingga menyebabkan suplai terhampat," tandas Bulog.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper