Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Setelah PLN, Erick Thohir Rombak Direksi PGN

PGAS dijadwalkan menggelar rapat umum pemegang saham tahunan hari ini, Jumat (15/5/2020) mulai pukul 14.00 WIB. Salah satu agenda RUPS adalah perubahan susunan pengurus perseroan.
Menteri BUMN Erick Thohir (dari kiri) didampingi Wakil Menteri BUMN II Kartiko Wiroatmojo dan Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di kompleks parlemen, Jakarta, Senin (2/12/2019). Bisnis/Arief Hermawan P
Menteri BUMN Erick Thohir (dari kiri) didampingi Wakil Menteri BUMN II Kartiko Wiroatmojo dan Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di kompleks parlemen, Jakarta, Senin (2/12/2019). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) melakukan perombakan direksi dan komisaris PT PGN Tbk (PGAS).

Berdasarkan info yang diterima Bisnis, Menteri BUMN Erick Thohir mencopot sejumlah posisi direksi PGN, termasuk Direktur Utama Gigih Prakoso. Posisi yang ditinggalkan Gigih diserahkan ke Suko Hartono.

PGAS dijadwalkan menggelar rapat umum pemegang saham tahunan hari ini, Jumat (15/5/2020) mulai pukul 14.00 WIB. Salah satu agenda RUPS adalah perubahan susunan pengurus perseroan. Secara keseluruhan ada tujuh agenda yang akan dibahas dalam rups yang digelar di Kantor Pusat PGN, Jalan K.H. Zainul Arifin Nomor 20, Jakarta Barat.

Gigih Prakoso memimpin PGN sejak 10 September 2018. Saat itu, Gigih menggantikan  Jobi Triananda sebagai Diretktur Utama.

Sebelum menjadi Dirut PGN, Gigih pernah duduk sebagai Direktur Manajemen Investasi dan Risiko PT Pertamina (Persero) sejak Agustus 2017.

Di samping perubahan susunan pengurus, RUPS juga akan memutuskan perihal pengesahan laporan keuangan tahun 2019, penetapan penggunaan laba bersih, termasuk pembagian dividen. Selanjutnya, penetapan tantiem untuk direksi dan komisaris PGAS tahun buku 2019.

Tahun lalu, kinerja PGAS cukup tertekan. Laba bersih pada 2019 turun 77,84 persen menjadi US$67,58 juta.

Berdasarkan laporan keuangan 2019, PGAS membukukan pendapatan sebesar US$3,84 miliar, turun 0,56 persen dibandingkan 2018. Sementara itu, beban pokok tercatat naik 2,37 persen menjadi US$2,61 miliar.

Pencatatan laba bersih menurun lebih tajam dari laba kotor lantaran adanya kenaikan pada sejumlah pos beban operasional. Beban keuangan misalnya, meningkat menjadi US$172,54 juta. Selain itu, beban umum dan administrasi meningkat menjadi US$269,78 juta.

Peningkatan beban ini juga dikontribusi oleh adanya sejumlah beban tambahan, yakni penurunan aset keuangan sebesar US$98,29 juta dan provisi atas sengketa pajak yang mencapai US$127,72 juta.

Perseroan juga mengalami rugi selisih kurs yang lebih besar pada 2019. Tercatat rugi selisih kurs mencapai US$27,99 juta, naik dari posisi pada 2018 sebesar US$18,83 juta.

Berikut susunan direksi dan komisaris PT Perusahaan Gas Negara Tbk:

KOMISARIS

  • Komisaris Utama : Arcandra Tahar
  • Komisaris : Luky Alfirman
  • Komisaris Independen : Kiswodarmawan
  • Komisaris Independen : Paiman Rahardjo
  • Komisaris Independen : Christian H. Siboro
  • Komisaris : Warih Sadono

DIREKSI

  • Direktur Utama : Suko Hartono
  • Direktur Infrastruktur dan Teknologi : Redy Ferryanto
  • Direktur Keuangan : Arie Nobelta Kaban
  • Direktur Komersial : Fariz Azis
  • Direktur SDM dan Umum : Beni Syarif Hidayat
  • Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis : Syahrial Mukhtar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper