Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gandeng Grup Bakrie, Air Products Ekspansif di Bisnis Gasifikasi Batu Bara

Air Products tengah gencar dalam proyek gasifikasi di seluruh dunia. Selain proyek baru di Indonesia, Air Products sedang melaksanakan sejumlah proyek gasifikasi di China serta proyek Jazan di Arab Saudi.
Operasional tambang batu bara kelompok usaha Bumi Resources./bumiresources.com
Operasional tambang batu bara kelompok usaha Bumi Resources./bumiresources.com

Bisnis.com, JAKARTA – Air Products menandatangani perjanjian definitif untuk kontrak jangka panjang untuk fasilitas gasifikasi produksi batu bara ke methanol di Bengalon, Kalimantan Timur, Indonesia.

Kerja sama tersebut bersama PT. Bakrie Capital Indonesia yang merupakan bagian dari Grup Bakrie dan PT. Ithaca Resources, bagian dari PT. Investasi AP akan memasok bahan baku batu bara dan telah berkomitmen untuk mengambil alih produksi metanol untuk dijual di Indonesia.

Presiden dan CEO Air Products Seifi Ghasemi mengatakan perusahaan akan membangun, memiliki, dan mengoperasikan fasilitas, dan menyediakan Methanol di bawah kontrak jangka panjang.

"Air Products akan menginvestasikan sekitar US$2 miliar untuk membangun, memiliki, dan mengoperasikan pemisahan udara, gasifikasi, pembersihan syngas, utilitas, dan aset produksi metanol untuk menghasilkan metanol untuk Bakrie dan Ithaca," ujarnya dalam keterangan resmi yang dikutip dari situs Air Products, Jumat (15/5/2020).

Nantinya fasilitas produksi memungkitkan memproses 2 juta ton metanol per tahun (TPY) yang dihasilkan dari hampir 6 juta TPY batu bara. Proyek ini pun diharapkan beroperasi pada 2024.

Logo Air Products Inc.
Logo Air Products Inc.

Menurutnya, sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia berkomitmen untuk mengurangi impor energinya dan secara efisien mengubah sumber daya batubara yang berlimpah menjadi produk bernilai tinggi.

"Kami bangga telah dianugerahi proyek gasifikasi skala dunia lainnya dimana kami akan mengerahkan modal, teknologi, dan keahlian operasional kami untuk membantu Indonesia memenuhi tujuan-tujuan penting ini. Ini adalah contoh lain dari strategi jangka panjang kami untuk mengerahkan modal ke proyek gas industri strategis dengan imbalan tinggi," kata Seifi.

Wakil Presiden Eksekutif Air Products Samir Serhan menambahkan kompetensi inti perusahaan yakni kemampuan untuk mengembangkan, melaksanakan, memiliki, dan mengoperasikan fasilitas proses kompleks yang membantu pelanggan menciptakan mesin pertumbuhan ekonomi dan pembangunan sosial.

"Kami berharap dapat mendukung Bakrie dan Ithaca dalam megaproyek yang mengubah permainan ini yang akan menyediakan metanol untuk konsumsi domestik untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan," tuturnya.

CEO PT Bakrie Capital Indonesia Adika Nuraga Bakrie menuturkan pihaknya sangat bangga berkolaborasi dalam proyek strategis ini dengan Air Products, pemimpin dunia dalam gasifikasi batu bara.

Hal ini sejalan dengan rencana Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan nilai tambah sehingga terdapat momentum kuat untuk proyek ini dimana akan menghasilkan metanol bernilai tinggi dari cadangan batu bara yang berlimpah dan bernilai rendah.

"Kami sangat didorong oleh dukungan Pemerintah untuk mengembangkan teknologi dan produk-produk canggih di Wilayah Timur, yang akan berkontribusi pada keseluruhan pembangunan ekonomi berkelanjutan di Indonesia," ucapnya.

Air Products tengah gencar dalam proyek gasifikasi di seluruh dunia. Selain proyek baru di Indonesia, Air Products sedang melaksanakan sejumlah proyek gasifikasi di China serta proyek Jazan di Arab Saudi.

PTBA, Pertamina dan Air Products Sepakat Bentuk Perusahaan Clean Energy Mulai dari Syngas Hingga DME
PTBA, Pertamina dan Air Products Sepakat Bentuk Perusahaan Clean Energy Mulai dari Syngas Hingga DME

Awal 2019, PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Pertamina (Persero) dan Air Products and Chemicals, Inc, menandatangani Pokok-Pokok Perjanjian Pembentukan Perusahaan Patungan Hilirisasi Mulut Tambang Batubara PTBA Peranap Riau. Penandatangan ini dilakukan oleh Direktur Utama PTBA Arviyan Arifin, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, dan CEO Air Products and Chemicals Inc. Seifi Ghasemi.

Penandatanganan ini merupakan kelanjutan dari Nota Kesepahaman kerjasama hilirisasi batubara menjadi dimethylether (DME) yang dilakukan oleh ketiga perusahaan ini pada 7 November 2018 lalu di Allentown, Amerika Serikat.

Melalui perjanjian ini, PTBA, Pertamina dan Air Products bersepakat untuk mendirikan perusahaan patungan yang bergerak di bidang bisnis pengolahan batubara dan produk turunan batu bara.

Sebelum pembentukan perusahaan, PTBA, Pertamina dan Air Products akan melakukan studi kelayakan bisnis dan komersial terlebih dahulu.

Melalui teknologi gasifikasi, batu bara akan diubah menjadi syngas yang kemudian akan diproses kembali menjadi produk akhir.

Rencananya, pabrik penghiliran batu bara ini akan dibangun di Peranap, Riau. Nantinya, PTBA akan menyuplai batu bara dari area tambang Peranap ke perusahaan patungan untuk diolah menjadi produk akhir yang akan dibeli oleh Pertamina.

Sementara itu, optimasi desain teknologi pengolahan akan dilakukan oleh Air Products and Chemicals Inc.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper