Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tingkatkan Daya Saing Manufaktur, Menperin Ajak Masyarakat Beli Produk Dalam Negeri

Menperin mengatakan industri dalam negeri mampu bersaing dengan produk-produk impor. Namun demikian, sektor industri membutuhkan kepercayaan tinggi dari masyarakat agar dapat terus berproduksi.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (kedua kanan) meninjau sarana dan prasarana pelatihan usai membuka program Pelatihan, Sertifikasi dan Penempatan Kerja (Diklat 3 in 1) di Balai Diklat Industri Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (10/2/2020). ANTARA FOTO/Arnas Padda
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (kedua kanan) meninjau sarana dan prasarana pelatihan usai membuka program Pelatihan, Sertifikasi dan Penempatan Kerja (Diklat 3 in 1) di Balai Diklat Industri Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (10/2/2020). ANTARA FOTO/Arnas Padda

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengajak masyarakat memprioritaskan membeli produk dalam negeri dalam belanja kebutuhannya.

Dengan begitu, daya saing industri manufaktur meningkat di tengah dampak pandemi virus corona atau Covid-19.

“Dukungan terhadap industri dalam negeri dapat membantu sektor tersebut, termasuk Industri Kecil dan Menengah (IKM), agar tidak terpuruk dalam kondisi sekarang," katanya, Jumat (15/5/2020).

Menperin mengatakan industri dalam negeri mampu bersaing dengan produk-produk impor. Namun demikian, sektor industri membutuhkan kepercayaan tinggi dari masyarakat agar dapat terus berproduksi.

Melalui kampanye #BanggaBuatanIndonesia Menperin yang juga sebagai Ketua Harian Tim Nasional Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (Timnas P3DN) mengharapkan berbagai pihak memberikan dukungan agar produk-produk Indonesia menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

"Saya harap melalui Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, kita semua bisa memberikan kontribusi nyata dalam rangka memulihkan kembali perekonomian Indonesia," ujarnya.

Menperin juga optimistis industri Indonesia mempunyai kemampuan dalam mengembangkan produk-produk yang dibutuhkan untuk menghadapi pandemi virus corona, seperti ventilator.

Sebelum adanya pandemi Covid-19, belum ada industri di Indonesia yang memproduksi ventilator, tetapi dalam waktu kurang dari tiga bulan, pemerintah bisa mendorong beberapa universitas untuk menjalin kerja sama dengan industri yang bisa memproduksi ventilator.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper