Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aktivitas Logistik Importasi Masih akan Lesu Sampai Akhir Tahun

Penurunan aktivitas importasi akibat adanya pandemi corona, membuat kegiatan logistik nasional turut terganggu.
Kendaraan logistik keluar dari Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (20/2/2020). Bisnis/Paulus Tandi Bone
Kendaraan logistik keluar dari Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (20/2/2020). Bisnis/Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA - Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) menyatakan pandemi Covid-19 di Indonesia telah menyebabkan penurunan kegiatan importasihingga 60 persen selama periode Maret hingga Mei 2020. Kondisi kelesuan importasi sehingga berdampak ke kegiatan logistik ini diperkirakan berlanjut hingga akhir tahun ini. 

Ketua Logistik dan Perhubungan BPP GINSI Erwin Taufan memperkirakan kegiatan importasi nasional masih akan melesu hingga akhir tahun ini menyusul imbas pandemi virus Corona (Covid-19) yang memengaruhi kinerja perdagangan secara global.

Menurutnya, terdapat beberapa faktor yang memengaruhi lesunya kegiatan importasi barang di luar atau selain untuk kebutuhan penanganan Covid-19 oleh para pelaku impor nasional tersebut.

Penyebab melesunya importasi, kata dia, selain karena mayoritas Industri (nonconsumer goods) yang mulai tidak berproduksi atau mengurangi produksinya sementara masih terdapat bahan bakunya yang masih harus diimpor.

“Pengurangan volume produksi industri itu lantaran hasil produksinya kurang diserap pasar baik dalam negeri maupun luar negeri akibat daya beli konsumen yang sedang melemah saat ini. Selain itu, harga barang di luar negeri juga mahal karena kurs dolarnya tinggi diatas asumsi APBN dan prediksi pelaku usaha sebelumnya,”jelasnya, Rabu (11/5/2020).

Namun, GINSI merespon postif langkah Kementerian Keuangan yang memberikan fasilitas atas impor barang untuk keperluan penanganan Covid-19 seperti yang tercantum dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) nomor 34/PMK.04/2020.

Aturan tersebut dirilis pada 17 April 2020 tentang Pemberian Fasilitas Kepabeanan dan/atau Cukai Serta Perpajakan Atas Impor Barang Untuk Keperluan Penanganan Pandemi Corona (Covid-19).

GINSI, lanjutnya, juga mengapresiasi kinerja Ditjen Bea dan Cukai Kemenkeu terkait layanan importasi yang dilakukan pelaku usaha nasional selama masa pandemi itu.

Menurut Taufan, tanggung jawab Ditjen Bea dan Cukai sebagai pengawal sejumlah regulasi titipan dari intansi atau kementerian tekhnis lainnya, bukanlah hal yang mudah, mengingat luas wilayah NKRI dan wilayah kerja kepabeanan dan cukai yang harus dijaga juga cukup banyak.

"Banyaknya kepentingan yang membuat tugas Bea Cukai secara keseluruhan tidaklah mudah. Daerah yang dijaga untuk kedaulatan bangsa juga cukup luas. Namun selama pandemi Covid-19 ini semua kegiatan pelayanan yang dirasakan importir masih berjalan dengan baik. kami juga berharap kemitraan GINSI dan Ditjen Bea & Cukai dimasa-masa mendatang bisa lebih ditingkatkan lagi,"imbuhnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, selama triwulan I/2020 kegiatan importasi bahan baku dan barang modal cenderung menurun, sedangkan barang konsumsi meningkat.

Menurut BPS, kondisi tersebut kemungkinan akan berpengaruh pada pergerakan sektor industri, perdagangan, dan investasi.

Adapun pertumbuhan impor barang konsumsi selama periode triwulan I/2020 sebesar 7,1, persen sedangkan impor bahan baku atau penolong dan barang modal selama periode itu justru turun masing-masing 2,8 persen dan 13,07 persen.

BPS juga mencatat terjadi kenaikan nilai impor sebesar 15,6 persen pada Maret 2020 menjadi US$ 13,35 miliar. Namun, apabila dibandingkan dengan Maret 2019, nilai impor turun sekitar 0,75 persen.

Sebagaimana diketahui, wabah virus Corona atau Covid 19 mulai menjangkiti penduduk di Wuhan, China pada akhir Januari 2020. Virus ini kemudian menyebar ke berbagai belahan dunia dan ditetapkan sebagai pandemik oleh world health organization (WHO).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper