Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Krisis Covid-19, India Gelontorkan Paket Stimulus Ekonomi US$270 Miliar

Perdana Menteri India, Narendra Modi mengumumkan paket ekonomi senilai US$270 miliar (Rp4.000 triliun) untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang terdampak pandemi virus corona dan penguncian selama berminggu-minggu.
Dua petugas polisi berjaga-jaga di Kota Mumbai, India, seiring dengan pemberlakuan lockdown untuk mencegah penyevaran virus corona COVID-19./Bloomberg
Dua petugas polisi berjaga-jaga di Kota Mumbai, India, seiring dengan pemberlakuan lockdown untuk mencegah penyevaran virus corona COVID-19./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri India, Narendra Modi mengumumkan paket ekonomi senilai US$270 miliar (Rp4.000 triliun) untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang terdampak pandemi virus corona dan penguncian selama berminggu-minggu.

"Paket ekonomi ini untuk gerakan mandiri India…untuk industri skala kecil dan menengah," kata Modi dalam pidato televisi nasional seperti dikutip Aljazeera.com, Rabu (13/5).

Paket stimulus ekonomi itu bernilai sekitar 10 persen dari produk domestik bruto (PDB) India. PDB negara itu terus merosot setelah berminggu-minggu menjalanj penguncian ketat bagi warganya untuk bepergian dan beraktivitas ekonomi.

India saat ini memasuki hari ke-50 terpapar wabah Covid-19 dengan jumlah kasus 70.000 dan angka kematian 2.200 orang.

Sebagai catatan, kebijakan lockdown India baru akan berakhir pada 18 Mei 2020, setelah diperpanjang dua kali.

Selain itu, kehidupan puluhan juta warga juga terpukul, khususnya kelompok miskin dan pekerja harian. Pasalnya, wabah itu telah membuat banyak dari mereka kehilangan pekerjaan.

"Pekerja harian, pekerja migran menderita banyak pada periode ini. Sekarang tugas kita untuk melakukan sesuatu buat mereka," ujar Modi seperti dikutip CNN.com.

Modi menekankan bahwa penting bagi India untuk bisa mandiri. Karenanya, dia mendorong warganya untuk membeli produk lokal demi membantu perekonomian. "Krisis Covid-19 mengajarkan kita akan pentingnya rantai pasok lokal. Sekarang kita harus berpikir dalam negeri," katanya.

Analis menyambut langkah pemerintah yang dinilai sangat dibutuhkan untuk mengerek perekonomian negara berpenduduk 1,3 miliar jiwa itu.

"Ini merupakan langkah yang bagus dan nyata mengingat sejumlah sektor usaha dan usaha kecil sangat membutuhkan bantuan," ujar Kepala Ekonom Bank of Baroda Sameer Narang.

Berdasarkan data Worldometers, jumlah kasus corona di India mencapai 73.981 kasus hingga Selasa (12/5). Sebanyak 24.124 pasien di antaranya sembuh dan 2.408 pasien meninggal dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper