Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produk Sapi Manis & Rendang Padang Kemfood Segera Masuk Pasar

Dua produk itu akan disajikan dalam kemasan siap santap yag praktis untuk masyarakat.
Didirikan pada 28 Juni 2004, PT Sentra Food Indonesia adalah perusahaan yang khusus bergerak di bidang makanan dan minuman. /Sentra Food Indonesia
Didirikan pada 28 Juni 2004, PT Sentra Food Indonesia adalah perusahaan yang khusus bergerak di bidang makanan dan minuman. /Sentra Food Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA — PT Sentra Food Indonesia Tbk. akan tetap memperkenalkan dan mendorong penjualan sejumlah produk baru menilai guna meminimalkan penurunan penjualan tahun ini.

Produk yang juga sudah siap dipasarkan pada kuartal II/2020 adalah Dendeng Sapi Manis Kemfood dan Rendang Padang Kemfood.

Direktur Utama Sentra Food Indonesia Agustus Sani Nugroho mengatakan bahwa dua produk itu akan disajikan dalam kemasan siap santap yag praktis untuk masyarakat. Tak hanya itu, produk bakso ayam dan ikan juga diperkirakan siap masuk pasar akhir bulan depan.

Sentra Food yang merupakan induk usaha PT Kemang Food Industries ini telah mendapat restu Badan Pengawasan Obat dan Makanan untuk produksi bakso ikan merek Yangini dan Villa. Namun, penjualan saat ini masih menunggu kemasan selesai dibuat dan diharapkan dalam 1 bulan—2 bulan bisa masuk pasar.

"Di samping market tradisional kami di sektor retail dan horeka [hotel, restoran, dan katering], kami juga mulai serius memasuki pasar e-commerce via marketplace maupun mengembangkan web sendiri nantinya. Juga mulai memperkenalkan program Kemitraan Kemfood di mana orang bisa memulai usahanya dan menjadi mitra Kemfood," katanya kepada Bisnis, Kamis (7/5/2020).

Agustus berharap agar kombinasi pengembangan produk-produk baru dan pengembangan sektor pasar baru ini akan membantu mengurangi dan meminimalkan penurunan tajam di sektor penjualan.

Apalagi untuk produk Kemfood yang mencakup sektor hotel, restoran, cafe, bakeri, dan katering sangat terpukul karena banyak yang tutup. Meski sisi lain di sektor retail masih cukup baik.

Menurut Agus, pada April lalu sejak berlakunya pembatsan sosial berskala besar (PSBB) permintaan pasar turun cukup dalam. Bahkan, lebih dalam dari Maret yang sudah tercatat penurunannya sekitar 30 persen. Alhasil, sudah tentu produksi juga akan mengalami penurunan secara paralel dari yang biasanya 150 ton—200 ton per tahun.

"Permintaan turun dan tampaknya kita tidak akan dapat mencapai penjualan 2020 seperti yang diproyeksikan akhir tahun lalu. Dalam kondisi seperti ini sepertinya kami tidak berani memproyeksikan kondisi normal," ujarnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper