Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lagi Corona, Alam Sutera (ASRI) Belum Berencana Tambah Cadangan Lahan

Jumlah cadangan lahan ASRI tercatat seluas 1.970 hektare yang tersebar di Tangerang, Denpasar, Badung, Cianjur, Tanjung Pinang, dan Cibitung.
Noble Alam Sutera/noblealamsutera.com
Noble Alam Sutera/noblealamsutera.com

Bisnis.com, JAKARTA — Ketidakpastian ekonomi akibat virus corona jenis baru atau Covid-19 membuat sejumlah pengembang properti menahan realisasi penambahan cadangan lahan (landbank) untuk sementara waktu.

Salah satu pengembang besar yang mengikuti langkah pengembang lainnya untuk menahan pembelian lahan baru adalah PT Alam Sutera Realty Tbk.

Sekretaris Perusahaan Alam Sutera Realty Tony Rudianto mengatakan bahwa saat ini pihaknya belum ada rencana untuk menambah cadangan lahan.

"Rencana penambahan tidak dalam waktu dekat," ujar Tony pada Bisnis, Jumat (8/5/2020).

Berdasarkan laporan keuangan 2019, perusahaan dengan kode saham ASRI itu memiliki sejumlah lahan untuk dikembangkan di sejumlah wilayah dengan nilai Rp10,97 triliun atau turun 0,10 persen.

Jumlah cadangan lahan ASRI tercatat seluas 1.970 hektare yang tersebar di Tangerang, Denpasar, Badung, Cianjur, Tanjung Pinang, dan Cibitung. Dengan jumlah cadangan lahan yang dimiliki, ASRI termasuk salah satu pengembang yang memiliki cadangan lahan besar.

Langkah ASRI menahan pembelian cadangan lahan ini pun sebelumnya juga ditempuh PT Ciputra Development Tbk., PT Modernland Realty Tbk., dan PT Bumi Serpong Damai Tbk.

Konsultan properti Coldwell Banker Commercial Indonesia sebelumnya menyarankan agar pengembang besar memprioritaskan hal lain yang lebih genting daripada ekspansi di tengah ketidakpastian seperti ini akibat dampak Covid-19.

Manager Research & Consultancy Coldwell Banker Commercial Angra Angreni bersepakat bahwa pengembang besar sebaiknya menunda realisasi pembelian cadangan lahan (landbank) sampai menunggu kondisi membaik.

"Alih-alih menambah landbank, akan lebih baik fokus ke pemasaran unit yang saat ini masih belum terserap pasar dan fokus ke progres konstruksi sesuai dengan komitmen awal," katanya kepada Bisnis.

Menurutnya, langkah pengembang yang menahan ekspansi pembelian lahan dinilai sudah benar karena kondisi ekonomi ke depan tidak ada yang bisa memprediksi dengan pasti apalagi sentimen virus corona telah memberi tekanan hebat terhadap semua sektor dan segmen industri. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper