Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Efek Covid-19, Capex AP II Susut Rp6,4 Triliun

Capex AP II harus susut sebesar Rp6,4 triliun dari alokasi semula Rp7,8 triliun untuk fokus menjaga stabilitas dan kinerja usaha perseroan di tengah pandemi Covid-19.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin./Bisnis-Rio Sandy Pradana
Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin./Bisnis-Rio Sandy Pradana

Bisnis.com, JAKARTA - PT Angkasa Pura II (Persero) menetapkan belanja modal (capital expenditure/capex) terbaru pada tahun ini hanya sebesar Rp1,4 triliun yang berasal dari kas internal perseroan, atau susut sebesar Rp6,4 triliun dari alokasi semula Rp7,8 triliun.

Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan alokasi anggaran capex tersebut sejalan dengan arah dan strategi perseroan yang kini fokus menjaga stabilitas dan kinerja usaha perseroan di tengah pandemi global Covid-19. Adapun sebelumnya, pada awal tahun ini ketika arah dan strategi perseroan adalah pertumbuhan, capex yang disiapkan masih sekitar Rp7,8 triliun.

"Capex tahun ini sebesar Rp1,4 triliun, dialokasikan untuk sejumlah proyek pengembangan bandara yang bersifat multiyears, lalu pemeliharaan fasilitas guna menjamin keamanan, keselamatan, pelayanan, pemenuhan terhadap peraturan, serta melanjutkan perumusan desain Terminal 4 Bandara Internasional Soekarno-Hatta," kata Awaluddin dalam siaran pers, Selasa (5/5/2020).

Dia menambahkan sejumlah proyek pengembangan multiyears tetap berjalan pada tahun ini, misalnya pembangunan area komersial, perkantoran dan hotel yakni integrated building di Bandara Soekarno-Hatta. Perancangan desain Terminal 4 Soekarno-Hatta juga dilanjutkan dan ditargetkan tuntas 2021 sehingga groundbreaking dapat dilakukan pada Januari 2022.

Adapun, di samping capex Rp1,4 triliun yang berasal dari kas internal, lanjutnya, pada tahun ini perseroan juga mengejar pengembangan bandara yang dilakukan melalui kemitraan strategis bersama strategic partner. Di situasi dan kondisi ini, pihaknya juga mengejar pengembangan bandara bersama dengan mitra strategis, sehingga dapat berbagi capex dan memungkinkan rencana pengembangan tetap berjalan.

Awaluddin menyebutkan salah satu contoh pengembangan bandara bersama mitra strategis adalah di Bandara Kualanamu, Deli Serdang. Saat ini, AP II masih melakukan pembahasan intensif dengan sejumlah calon mitra strategis.

"Melalui project financing bersama dengan mitra strategis ini maka AP II dan mitra strategis akan berbagi beban dan resiko dengan tujuan utama tetap menjaga daya saing sektor transportasi nasional,” ujarnya.

Dia menjelaskan tahun ini juga direncanakan pengembangan bisnis anorganik perusahaan masih terus berlanjut antara lain untuk pengembangan portofolio perusahaan, akuisisi bandara baru dan tetap konsisten untuk masuk ke adjacent business.

Pada tahun ini, bandara-bandara AP II melakukan berbagai penghematan biaya guna tetap dapat beroperasi optimal menjaga konektivitas transportasi udara di tengah pandemi global Covid-19. Penghematan dilakukan pada biaya operasional bandara, biaya pemeliharaan fasilitas non prioritas, serta pembatasan capex.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper