Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Program Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Targetkan Serap 17.157 Tenaga Kerja

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan kegiatan pemeliharaan rutin jalan dan jembatan dengan skema padat karya tunai mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 17.157 orang.
Ilustrasi - Jembatan Progo di Kab. Temanggung, Jawa Tengah dalam perbaikan./Bisnis-Antara
Ilustrasi - Jembatan Progo di Kab. Temanggung, Jawa Tengah dalam perbaikan./Bisnis-Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan kegiatan pemeliharaan rutin jalan dan jembatan dengan skema padat karya tunai mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 17.157 orang.

Adapun hal ini merupakan upaya mitigasi dampak Covid-19 melalui refocussing kegiatan oleh Kementerian PUPR.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan program padat karya tunai (PKT) Kementerian PUPR dilaksanakan melalui pembangunan infrastruktur yang melibatkan masyarakat atau warga setempat sebagai pelaku pembangunan, khususnya infrastruktur berskala kecil atau pekerjaan sederhana yang tidak membutuhkan teknologi.

"Tujuan utama Padat Karya untuk mempertahankan daya beli masyarakat di perdesaan, dimana pelaksanaannya tetap memperhatikan protokol physical distancing untuk pencegahan penyebaran Covid-19," jelasnya, Senin (4/5/2020.

Lebih lanjut, Basuki menjelaskan pada 2020, anggaran PKT dialokasikan sebesar Rp11,21 triliun untuk meningkatkan daya beli masyarakat dan mengurangi angka pengangguran, khususnya di kawasan perdesaan.

Salah satu kegiatan PKT adalah pemeliharaan rutin jalan sepanjang 47.017 kilometer dengan anggaran Rp518,44 miliar yang ditargetkan menyerap tenaga kerja sebanyak 12.197 orang dan pemeliharaan rutin jembatan sepanjang 496,08 kilometer dengan anggaran Rp110,56 miliar yang ditargetkan menyerap tenaga kerja sebanyak 4.960 orang.

Anggaran tersebut digunakan untuk pekerjaan pemeliharaan rutin jalan dan jembatan berupa pembersihan rutin saluran (drainase), pembersihan bangunan pelengkap jembatan, pembersihan perlengkapan jalan yakni patok dan rambu, pengecatan sederhana median jalan dan jembatan, pengendalian tanaman atau pemotongan rumput pada bahu jalan, dan untuk upah pekerja.

Dalam kegiatan pemeliharaan rutin jalan dan jembatan ini, Kementerian PUPR juga mengalokasikan anggaran untuk pembelian karet dari petani senilai Rp100 miliar sebanyak 10 ribu ton.

Selain pembelian aspal karet dari petani, Kementerian PUPR juga telah menyiapkan anggaran sebesar Rp25 miliar untuk pembelian resin produksi PT Perhutani sebesar 800 ton untuk pengecatan marka jalan.

Resin produksi PT Perhutani tersebut terbuat dari getah pohon pinus sehingga lebih ramah lingkungan dan tingkat rekat produk resin berbahan baku getah pohon pinus juga dipercaya lebih kuat dan lebih terjangkau.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Agne Yasa
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper