Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Panca Budi Idaman (PBID) Masih Normal

Direktur dan Sekretaris Perusahaan PT Panca Budi Idaman Tbk. Lukman Hakim mengatakan hingga saat ini untuk seluruh kegiatan produksi di perseroan masih berjalan normal.
Kantong plastik merk Tomat, salah satu produk PT Panca Budi Idaman Tbk. (PBID). Istimewa
Kantong plastik merk Tomat, salah satu produk PT Panca Budi Idaman Tbk. (PBID). Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Produsen kantong plastik, PT Panca Budi Idaman Tbk. belum terdampak pandemi virus corona atau Covid-19 dengan tetap menjalankan aktivitas produksi seperti biasanya.

Direktur dan Sekretaris Perusahaan PT Panca Budi Idaman Tbk. Lukman Hakim mengatakan hingga saat ini untuk seluruh kegiatan produksi di perseroan masih berjalan normal. Begitu pula di tingkat produsen consumer packaging juga terpantau masih normal.

Meski demikian kondisi pasar yang sedang sulit diprediksi harus tetap dibarengi dengan pengawasan yang baik.

"Sementara [dengan penurunan harga minyak] harga bahan baku saat ini sudah lebih murah tetapi kami tetap melakukan monitoring dan kondisi pasar sulit diprediksi," katanya kepada Bisnis, Selasa (5/5/2020).

Lukman mengemukakan saat ini kapasitas produksi perseroan pertahun berkisar pada 118.000 ton dengan angka utilisasi yang stabil di kisaran 80 persen. Menurutnya hal itu berkat dari fokus perseroan yang berproduksi untuk consumer packaging di sektor makanan dan minuman.

Sisi lain, untuk arus logistik perseroan juga menilai masih berjalan normal. Artinya arus distribusi barang dengan kondisi PSBB pun belum menuai hambatan yang berarti.

Sebelumnya, emiten dengan sandi saham PBID ini menilai bahwa penurunan harga minyak mentah dunia akan berpengaruh terhadap harga bahan baku biji plastik sehingga akan menekan beban produksi perseroan.

Perseroan mencatat beban pokok penjualan PBID terpantau naik 8,38 persen menjadi Rp4,03 triliun pada 2019.

Adapun, komponen minyak dan gas berkontribusi sebesar 85-88 persen dari cost of good sold (COGS) perseroan. Dengan demikian, di tengah pelemahan harga minyak saat ini profitabilitas perseroan berpotensi menjadi lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

“Namun, seberapa besar peningkatan margin tahun ini, kami masih akan melakukan monitoring lebih seksama terlebih dahulu terhadap permintaan dan kondisi pasar saat ini yang sulit diprediksi,” katanya.

Di sisi lain, pendapatan PBID pada 2019 tercatat naik 6,42 persen menjadi Rp4,63 triliun. Kendati demikian, kenaikan pendapatan berbanding terbalik dengan laba perseroan yang tercatat turun.

Pada tahun ini, Panca Budi pun masih megincar pertumbuhan pendapatan dua digit hingga 10 persen pada 2020.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper