Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kas Pemerintah Tak Cukup Beri Stimulus Pelanggan PLN 1.300 VA

Menteri ESDM Arifin Tasrif menyatakan alokasi dana dari pemerintah belum memadai untuk memberikan stimulus untuk rumah tangga pelanggan 900 VA mampu, 1.300 VA dan 2.200 VA.
Warga memeriksa meteran listrik prabayar di Rumah Susun Benhil, Jakarta, Selasa (11/02/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Warga memeriksa meteran listrik prabayar di Rumah Susun Benhil, Jakarta, Selasa (11/02/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Sudah jangan berharap. Kecil kemungkinannya, pelanggan PLN 1.300 voltampere (VA) mendapatkan diskon listrik.

Memang, pemerintah pada akhir Maret lalu mengeluarkan kebijakan stimulus listrik gratis untuk pelanggan daya 450 VA dan diskon listrik sebesar 50 persen untuk daya 900 VA bersubsidi atau tak mampu di tengah pandemi Covid-19.

Pemerintah bisa memberikan stimulus listrik untuk dua kategori pelanggan tersebut dengan memperhatikan ketersediaan dana. Hal itu dikonfirmasi oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam rapat kerja virtual dengan Komisi VII, Senin (4/5/2020).

Arifin mengatakan mengakui stimulus listrik untuk pelanggan 900 VA mampu, 1.300 VA dan 2.200 VA sampai saat ini belum ada. Hal ini dikarenakan alokasi dana dari pemerintah belum memadai untuk memberikan stimulus untuk rumah tangga pelanggan 900 VA mampu, 1.300 VA dan 2.200 VA.

"Dan juga posisi keuangan PLN, enggak dalam posisi yang bisa mendukung," ujarnya dalam Rapat Kerja virtual bersama Komisi VII DPR RI, Senin (4/5/2020).

Di tengah penyebaran virus corona atau Covid-19, pemerintah mengaku ikut merasakan dampak pandemi ini terjadi pada masyarakat terutama masyarakat yang tak mampu.

Oleh karena itu, Pemerintah memberikan stimulus dan insentif yang tepat sasaran dengan anggaran Rp405 triliun untuk kesehatan, sosial, stimulus listrik dan lain sebagainya.

"Tentu saja jumlah ini sangat besar. Ini dilakukan dengan mengobarkan sektor-sektor bujet yang selama ini telah direncanakan termasuk juga upaya pemerintah cari dukungan support keuangan dari pendanaan internasional. Tentu saja kalau uangnya ada, semuanya bisa di cover," ucapnya.

Dengan kondisi saat ini, pihaknya belum dapat memastikan sampai kapan berakhirnya pandemi Covid-19 ini berakhir. Pada prediksi awal, pandemi Covid-19 ini akan berakhir pada Juni.

Namun demikian, diperlukan strategi baru apabila pandemi Covid-19 belum berakhir di Juni. Dia menegaskan pemberian stimulus listrik kepada pelanggan daya 450 VA dan 900 VA ini telah tepat sasaran. 

 "Pemerintah juga mencari keseimbangan sumber pendanaan untuk bisa membuat kontinensi yang lebih memadai untuk itulah memang bahwa pelanggan PLN yang tertera golongan tarif ini sudah terdata baik di PLN maupun lembaga dan kementerian terkait antara lain kementerian sosial, biro pusat statistik," terangnya.

Pihaknya akan membawa usulan insentif listrik untuk pelanggan 900 VA mampu dan pelanggan subsidi 1.300 VA untuk dibahas bersama kementerian dan lembaga terkait agar menjadi perhatian.

"Ini yang bisa disampaikan, kami akan bawa untuk dibahas kementerian dan lembaga terkait umtik dapat perhatian," katanya.

Namun demikan, dalam menetapkan tarif listrik PLN tak berdasarkan nilai keekonomiannya. Pasalnya, nilai keekonomian PLN sekitar Rp1.600 per kWh (kilo watt hour), sedangkan tarif listrik yang diberlakukan saat ini tak ada yang melebihi dari Rp1.600 per kWh.

Dia mencontohkan untuk pelanggan golongan rumah tangga 450 VA sekitar Rp300an per kwh, lalu untuk daya 900 VA sekitar Rp500an per kwh, sedangkan untuk daya 1.300 VA tarifnya mencapai Rp1.466 per kwh.

"Umumnya di bawah itu Rp1.600 per kwh," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper