Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kontraksi Sektor Manufaktur Terburuk Sepanjang Sejarah

Purchasing managers' index (PMI) Indonesia pada April 2020 anjlok ke level 27,5 dari 45,3 pada Maret 2020.
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kanan) bersama dengan Direktur Jenderal Pajak (DJP) Suryo Utomo (kiri) menjawab pertanyaan wartawan usai melakukan pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan di Kantor DJP, Jakarta, Selasa (10/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kanan) bersama dengan Direktur Jenderal Pajak (DJP) Suryo Utomo (kiri) menjawab pertanyaan wartawan usai melakukan pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan di Kantor DJP, Jakarta, Selasa (10/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Kegiatan dunia industri pengolahan mengalami penurunan yang sangat dalam sepanjang April 2020 atau di tengah pandemi Covid-19.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan purchasing managers' index (PMI) Indonesia selama bulan keempat tahun ini menukik ke level 27,5 dari 45,3 pada Maret 2020. Angka ini terendah sepanjang sejarah nasional.

Level PMI di bawah 50 menunjukkan kontraksi, sedangkan di atas 50 memperlihatkan ekspansi sektor industri pengolahan.

"PMI Indonesia mengalami penurunan paling dalam di Asean, bahkan di bawah Jepang dan Korea Selatan," ujarnya dalam rapat secara live streaming bersama Banggar DPR RI, Senin (4/5/2020).

Dia menambahkan penurunan tersebut merupakan puncak perburukan industri sektor manufaktur di Tanah Air dan diperkirakan masih berlangsung hingga Mei 2020.

Sri Mulyani juga menegaskan PMI Indonesia yang anjlok pada April tersebut harus diwaspadai karena turun sangat drastis hanya dalam 1 bulan.

"Ini perlu langkah cepat untuk menciptakan bantalan sektor ekonomi dan keuangan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper