Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Karena Corona, Penjualan Properti Melesu Sampai ke Daerah

Lesunya penjualan tak membuat pengembang putus asa dan terus membuat strategi pemasaran yang tepat.
Ilustrasi BizPark Ciputra Banjarmasin./Bisnis
Ilustrasi BizPark Ciputra Banjarmasin./Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA — Terpukulnya sektor properti akibat virus corona baru atau Covid-19 nyatanya hampir merata ke seluruh daerah di Pulau Jawa, bahkan ke luar Pulau Jawa. Asosiasi pengembang menyatakan bahwa penjualan menurun secara drastis.

Pengembang asal Kalimantan Selatan Royzani Sjachril mengatakan bahwa virus corona telah berdampak pada penjualan properti baik subsidi maupun nonsubsidi di daerahnya. Mantan Ketua DPD Realestat Indonesia Kalsel itu mengaku bahwa penjualan merosot tajam.

"Tetap berdampak [di daerah], di mana perbankan hanya menerima [konsumen] berpenghasilan tetap dan menolak penghasilan tidak tetap sehingga penjualan kami tentunya menjadi turun drastis lebih dari 50 persen dari biasanya," katanya kepada Bisnis, Kamis (30/4/2020).

Royzani yang juga Wasekjen Bidang Properti Syariah DPP Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) itu menyatakan bahwa hal tersebut dikarenakan rata-rata konsumen di Kalsel merupakan pembeli dengan penghasilan tidak tetap. Apalagi, daerah seperti Kalsel yang perekonomiannya lebih bertumpu kepada perdagangan dan pertambangan, bukan industri manufaktur.

Royzani mengatakan bahwa lesunya penjualan sangat terasa bagi penjualan rumah nonsubsidi. Begitu juga berlaku bagi transaksi penjualan properti komersial. Padahal, para pengembang sudah memberi promo-promo seperti potongan harga yang lebih murah sampai 30 persen.

Dia menilai bahwa lesunya penjualan properti di Kalsel lantaran dalam kondisi saat ini masyarakat lebih cenderung menahan pembelian rumah. Masyarakat lebih mementingkan kebutuhan pokok. Namun, lesunya penjualan tak membuat pengembang putus asa dan terus membuat strategi pemasaran yang tepat.

"Upaya kami tentunya menjaga cashflow dengan menghentikan pembangunan yang di mana konsumennya belum ada, kemudian kami fokus jual rumah yang ready stock. Apabila ada [penjualan] ke konsumen yang berpenghasilan tetap dengan memberikan diskon khusus yaitu dengan mengurangi margin atau jual modal saja dulu pada saat ini, yang penting ada pemasukan," katanya.

Ketua DPD REI Sumatra Selatan Bagus Pranajaya juga mengakui bahwa di daerahnya penjualan hunian telah menurun baik untuk segmen subsidi maupun nonsubsidi. 

Sejalan dengan itu, dia berharap supaya ada kebijakan yang tepat dari pemangku kepentingan untuk mencari jalan keluar agar pengembang bisa bertahan, misalnya, dengan adanya pengurangan pajak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ilham Budhiman
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper