Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tahun Ini, Pelni Turunkan Target Pendapatan hingga 70 Persen

Adapun, dari 113 ruas yang dilayani sebanyak 96 persen jumlah kapal menangani penugasan dari pemerintah.
Kapal Motor (KM) Binaiya meninggalkan dermaga Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (13/6/2019)./Bisnis-Paulus Tandi Bone
Kapal Motor (KM) Binaiya meninggalkan dermaga Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (13/6/2019)./Bisnis-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni memperkirakan hanya mampu mencapai target pendapatan dan penumpang sekitar 30 persen dari rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) periode 2020.

Direktur Utama Pelni Insan Purwarisya L. Tobing memprediksi hingga akhir 2020 jumlah penumpang yang mampu diangkut hanya sekitar 32 persen dan realisasi pendapatan diperkirakan hanya 31 persen dari target pada tahun ini. Adapun, dari 113 ruas yang dilayani sebanyak 96 persen jumlah kapal menangani penugasan dari pemerintah.

"Prediksi realisasi yang akan kami dapatkan jumlah penumpang hanya bisa 1,7 juta orang dari target 4,8 juta orang. Pendapatan dengan biaya, dari prognosa realiasi 2020 yang kami prediksi bahwa jumlah penumpang kenaikan tidak signifikan," jelasnya, Rabu (29/4/2020).

Selain itu, dia menambahkan dengan anggaran subsidi yang diberikan oleh pemerintah hanya mencapai 50 persen maka pada akhir 2020 pelni akan mengalami kerugian hingga Rp862 miliar.

"Ini yang kami harapkan angka PSO [public service obligation]/subsidi yang diberikan tidak kurang dari yang sudah dianggarkan, sehingga kerugian kami tidak terlalu besar," ujarnya.

Pihaknya menuturkan jumlah penumpang sepanjang triwulan I/2020 masih cukup baik dan sejalan dengan RKAP. Akan tetapi, pada April ini penurunannya akan drastis yang diproyeksikan sekitar 15 persen dari target yang diharapkan.

Menurutnya, dengan turunnya pendapatan akan menjadi perhatian Pelni untuk mengerakan kapal dalam membawa barang-barang di wilayah pelayaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper