Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mendag: Gula Impor Siap Konsumsi Akan Masuk Pertengahan Mei

Pemerintah tercatat telah menerbitkan izin impor GKP untuk tiga BUMN yakni Perum Bulog, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) dengan volume sebesar 150.000 ton. Masing-masing perusahaan tersebut mengantongi izin impor sebesar 50.000 ton.
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto memberikan keterangan pers tentang stabilisasi harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok terkait wabah virus corona atau Covid-19 di Jakarta, Selasa (3/3/2020). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto memberikan keterangan pers tentang stabilisasi harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok terkait wabah virus corona atau Covid-19 di Jakarta, Selasa (3/3/2020). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perdagangan memperkirakan impor gula kristal putih (GKP) siap konsumsi yang ditugaskan kepada sejumlah perusahaan pelat merah dapat terealisasi pada Mei.

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto pun menyampaikan bahwa importasi gula mentah (GM) dapat terlaksana bulan depan sebelum masa giling di dalam negeri.

"GKP diperkirakan masuk pertengahan Mei ini dan ini sedang proses, bisa lebih awal. Kemudian juga yang lainnya dalam proses, semuanya masuk di bulan Mei ini dan mungkin minggu depan sudah mulai masuk bertahap mulai awal Mei," kata Agus dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (29/4/2020).

Pemerintah tercatat telah menerbitkan izin impor GKP untuk tiga BUMN yakni Perum Bulog, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) dengan volume sebesar 150.000 ton. Masing-masing perusahaan tersebut mengantongi izin impor sebesar 50.000 ton.

Agus mengatakan pihaknya telah menjalin kesepakatan dengan para distributor untuk menjamin distribusi gula impor. Sebagaimana pantauan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), harga rata-rata gula secara nasional masih berada di atas harga eceran tertinggi (HET).

"Kami pantau setiap hari bagaimana pendistribusiannya. Sekarang stok sudah mulai masuk dan kebutuhan yang dibutuhkan oleh daerah ini segera kita penuhi sesuai dengan kebutuhan daerah masing-masing," lanjutnya.

Sejak Oktober 2019 sampai Maret 2020, Kementerian Perdagangan tercatat telah mengeluarkan persetujuan impor GM sebanyak 786.602 ton dalam rangka menjaga stok dalam negeri. Adapun realisasi sampai 1 April tercatat berjumlah 364.130 ton.

Kementerian Perdagangan sejatinya telah menerbitkan persetujuan impor (PI) sebanyak 520.802 ton selama kurun Oktober 2019 sampai Maret 2020. Per 9 April 2020, realisasi tercatat mencapai 422.052 ton atau 81,04 persen dari persetujuan yang terbit.

Namun sekitar 169.422 ton dari realisasi tersebut berasal dari persetujuan yang terbit selama Februari sampai Maret 2020. Sementara sebagian besar sisanya merupakan realisasi dari PI yang diterbitkan tahun lalu yakni sebesar 252.630 ton.

Tak sampai di situ, pemerintah pun kembali menambah alokasi impor GM sebanyak 550.000 ton. Dari jumlah tersebut, izin PI yang sudah diterbitkan tercatat berjumlah 265.800 ton per 23 Maret dan dijadwalkan untuk pemasukan sampai Juni mendatang. Artinya, masih terdapat sekitar 364.550 ton gula yang diperkirakan akan masuk dalam periode April sampai Juni.

Realisasi impor gula ini pun sempat dikeluhkan Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso. Dalam rapat dengan Komisi IV DPR RI awal awal April lalu, Budi tak memungkiri jika realisasi impor akan sulit karena sejumlah negara pemasok memberlakukan karantina wilayah. Selain itu, dia pun menyampaikan logistik berpotensi terganggu karena tak banyak kapal yang mengangkut.

"Namun perlu kami laporkan bahwa situasi sekarang tidak mudah untuk impor. Beberapa negara pemasok sudah lockdown dan kapal pengangkut banyak yang tidak berhenti sehingga akan sulit dalam pengadaan impor gula," papar Budi Waseso dalam rapat virtual dengan Komisi IV DPR RI, Kamis (9/4/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper