Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos BI Ingatkan Risiko Covid-19 Menjalar ke 3 Sektor Ini

Pandemi Corona menyebabkan peningkatan ketidakpastian di pasar keuangan global yang akhirnya menghambat pemulihan ekonomi domestik, terutama tiga sektor berikut ini
Sejumlah truk membawa muatan peti kemas di Terminal 3 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (17/2/2020)./ ANTARA - M Risyal Hidayat
Sejumlah truk membawa muatan peti kemas di Terminal 3 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (17/2/2020)./ ANTARA - M Risyal Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia Perry warjiyo mengatakan dampak wabah virus Corona (Covid-19) memukul tiga sektor penting yang dimiliki Indonesia, yaitu pariwisata, perdagangan, dan investasi.

Menurutnya, penyebaran Covid-19 secara cepat dan masif ke banyak negara di luar China pada awal 2020 memberikan tekanan kepada perekonomian dunia, termasuk Indonesia.

"Risiko Covid-19 tersalurkan melalui jalur pariwisata, perdagangan, dan investasi. Pandemi Corona menyebabkan peningkatan ketidakpastian di pasar keuangan global yang akhirnya menghambat pemulihan ekonomi domestik," katanya seperti dikutip dalam buku Kajian Stabilitas Keuangan (KSK), Selasa (28/4/2020).

Dia menuturkan dampak sektor perdagangan, yaitu melambatnya prospek pertumbuhan ekonomi dunia sehingga menurunkan prospek pertumbuhan ekspor barang asal Indonesia.

Dari sisi pariwisata, Perry memperkirakan kinerja sektor ini akan menurun akibat terhambatnya proses mobilitas antar negara sejalan dengan upaya memitigasi risiko perluasan Covid-19, yaitu melalui social distancing dan physical distancing. Sementara itu, Covid-19 menyebabkan gejolak pada pasar valas dan pasar keuangan, seperti pasar saham dan pasar obligasi.

"Jika dilihat dari jalur pendapatan, pandemi Covid-19 diperkirakan akan menggerus permintaan swasta dan pemerintah," imbuhnya.

Perry menuturkan Covid-19 telah menyebar ke 209 negara, tidak hanya di kawasan Asia, tetapi juga ke Eropa dan Amerika Serikat hingga akhir Maret 2020. Perkembangan tersebut menyebabkan ketidakpastian yang sangat tinggi dan menurunkan kinerja pasar keuangan global. Covid-19 juga menekan banyak mata uang dunia, serta memicu pembalikan modal (capital outflow) ke aset keuangan yang dianggap aman (safe heaven assets).

Prospek pertumbuhan ekonomi dunia juga menurun akibat terganggunya rantai penawaran global, menurunnya permintaan dunia, dan melemahnya keyakinan pelaku ekonomi.

Data Februari 2020 menunjukkan berbagai indikator dini global seperti keyakinan pelaku ekonomi, Purchasing Manager Index (PMI), konsumsi, dan produksi listrik menurun tajam.

"Dampak Covid-19 terhadap perekonomian global akan semakin berat karena terbatasnya ruang kebijakan fiskal dan moneter di tengah pertumbuhan ekonomi yang rendah," tutur Perry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper