Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

WP OP Nonkaryawan Tak Kunjung Patuh, PPh OP Bisa Kontraksi Lagi

Hal ini tidak terlepas dari realisasi penyampaian SPT Tahunan dari WP OP nonkaryawan yang ambles.
Seorang wajib pajak menunjukkan form aktivasi EFIN agar dapat melakukan pelaporan SPT Pajak Tahunan secara online di Kantor KPP Pratama Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jum'at (22/2/2019).ANTARA FOTO/Indrianto Eko
Seorang wajib pajak menunjukkan form aktivasi EFIN agar dapat melakukan pelaporan SPT Pajak Tahunan secara online di Kantor KPP Pratama Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jum'at (22/2/2019).ANTARA FOTO/Indrianto Eko

Bisnis.com, JAKARTA - Realisasi PPh OP kemungkinan bakal terkontraksi lagi seiring dengan tidak meningkatnya kepatuhan WP OP nonkaryawan.

Seperti diketahui, bulan Maret lalu realisasi PPh OP ambles hingga -52 persen dengan realisasi sebesar Rp3,08 triliun. Hal ini tidak terlepas dari realisasi penyampaian SPT Tahunan dari WP OP nonkaryawan yang ambles.

Per 1 April 2020 lalu, tercatat WP OP nonkaryawan yang menyampaikan SPT Tahunan nonkaryawan (formulir 1770) baru mencapai 766.221 SPT Tahunan. Realisasi tersebut melorot jauh dibandingkan tahun 2019 dimana WP OP nonkaryawan yang menyampaikan SPT mencapai 1.2 juta WP.

Akhir bulan April ini (28/4/2020), penyampaian SPT Tahunan dari WP OP nonkaryawan masih saja terkontraksi. Per 28 April 2020 ini tercatat WP OP nonkaryawan yang menyampaikan SPT Tahunan masih sebanyak 931.098.

Pada tanggal yang sama tahun lalu, penyampaian SPT Tahunan oleh WP OP nonkaryawan sudah mencapai 1,28 juta. Dengan ini, realisasi penyampaian SPT Tahunan dari WP OP nonkaryawan melorot -27,2 persen.

Dengan jumlah WP OP nonkaryawan wajib SPT mencapai 3,35 juta pada tahun ini dan 3,04 juta tahun lalu, maka rasio kepatuhan WP OP nonkaryawan melorot dari pada  42,1 persen menjadi tinggal 27,8 persen.

Kondisi ini akan berpengaruh kepada realisasi PPh OP pada April 2020. Sebagai perbandingan, realisasi PPh OP pada April 2019 mampu bertumbuh 14,43 persen (yoy) dengan nominal mencapai Rp7,15 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhamad Wildan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper