Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Memasuki Ramadan, Inflasi April Diperkirakan Rendah

Inflasi bulan April 2020 bakal disumbang oleh kenaikan harga dari bawang merah yang mencapai 0,12 persen, disusul oleh kenaikan harga emas perhiasan dan jeruk yang mencapai 0,09 persen dan 0,05 persen.
Pedagang melayani pembeli di pasar Pondok Labu, Jakarta, Kamis (23/4/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Pedagang melayani pembeli di pasar Pondok Labu, Jakarta, Kamis (23/4/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memproyeksikan inflasi pada April 2020 masih tercatat rendah.

Berdasarkan survei pemantauan harga pada pekan keempat April 2020, inflasi pada bulan ini diperkirakan sebesar 0,18 persen (mtm) dan secara tahunan mencapai 2,78 persen (yoy). Secara tahun kalender, inflasi April 2020 mencapai 0,94 persen (ytd).

Inflasi bulan April 2020 bakal disumbang oleh kenaikan harga dari bawang merah yang mencapai 0,12 persen, disusul oleh kenaikan harga emas perhiasan dan jeruk yang mencapai 0,09 persen dan 0,05 persen.

Lebih lanjut, gula pasir dan air minum kemasan tercatat mengalami kenaikan harga 0,02 persen dan kenaikan harga tempe, tahu mentah, beras, dan rokok kretek filter sebesar 0,01 persen.

Adapun, komoditas yang menyumbangkan deflasi antara lain cabai merah dengan penurunan harga hingga -0,11 persen, daging ayam ras -0,08 persen, dan telur ayam ras, bawang putih, serta angkutan udara mancapai -0,01 persen.

Khusus pada pekan keempat April 2020, inflasi pada pekan ini tercatat lebih rendah dibandingkan pekan sebelumnya akibat turunnya harga cabai merah, daging ayam ras, bawang putih dan mulai turunnya harga jeruk. 

Sementara itu, sejumlah komoditas mengalami kenaikan harga dibanding pekan sebelumnya antara lain bawang merah dan air minum kemasan.

Dibandingkan bulan lalu, inflasi pada April 2020 tergolong lebih rendah. Inflasi pada Maret 2020 lalu tercatat mencapai 2,96 persen (yoy). Namun, secara bulan inflasi pada Maret hanya sebesar 0,1 persen (mtm).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhamad Wildan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper