Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menteri Luhut: Anggaran 5 Destinasi Super Prioritas Tidak Akan Dipangkas

Di tengah upaya penanganan pandemi Covid-19, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan memastikan anggaran pembangunan lima destinasi super prioritas tidak akan dipangkas.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Bisnis/Abdullah Azzam
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Di tengah upaya penanganan pandemi Covid-19, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan memastikan anggaran pembangunan lima destinasi super prioritas tidak akan dipangkas.

Kelima destinasi super prioritas itu yakni Danau Toba (Sumatera Utara), Borobudur (Jawa Tengah), Mandalika (NTB), Labuan Bajo (NTT) dan Likupang (Sulawesi Utara).

“Kami sepakat dengan Bu Ani (Menteri Keuangan Sri Mulyani), program-program pembangunan lima tourist destination di mana Kementerian Perhubungan terlibat, itu tidak dipotong tapi dimasukkan pada multiyears,” kata Luhut yang juga Menteri Perhubungan Ad Interim dalam rapat kerja virtual dengan Komisi V DPR RI di Jakarta, Selasa (21/4/2020).

Luhut menjelaskan alasan tidak dipotongnya anggaran sektor pariwisata, yakni karena sektor tersebut menjadi salah satu sektor unggulan untuk mendongkrak ekonomi sehingga pengembangannya dinilai tidak boleh terganggu.

“Pariwisata ini salah satu yang paling cepat bisa rebound, maka jangan sampai terlalu terganggu,” katanya.

Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2020 tentang Perubahan Postur dan Rincian APBN Tahun Anggaran 2020, Kementerian Perhubungan mengubah postur anggaran dengan rincian pagu akhir anggaran menjadi Rp36,99 triliun dari sebelumnya Rp43,11 triliun. Dengan demikian, terdapat penghematan Rp6,13 triliun.

Kementerian Perhubungan juga melakukan relokasi anggaran untuk kegiatan percepatan penanganan Covid-19 sebesar Rp320,7 miliar.

Relokasi anggaran diperuntukkan untuk pengadaan peralatan pencegahan dan penyebaran virus, pembelian alat pengaman diri, pembelian multivitamin penambah daya tahan tubuh, honor dan petugas piket hingga pengadaan alat dukung seperti termometer.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Ropesta Sitorus
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper