Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada Corona, Bagaimana Prospek Kawasan Industri Tahun Ini?

Tahun lalu, pertumbuhan penjualan lahan industri cukup pesat dengan total penjualan lahan sekitar 365 hektare, sedangkan pada 2018 sebesar 180 hektare.
Foto aerial kawasan industri MM2100 di Cikarang, Jawa Barat, Rabu (15/4/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Foto aerial kawasan industri MM2100 di Cikarang, Jawa Barat, Rabu (15/4/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Virus corona jenis baru atau Covid-19 yang mewabah di Indonesia turut memukul sektor properti termasuk dalam transaksi lahan industri.

Padahal, Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri Indonesia (HKI) Sanny Iskandar mengatakan bahwa sebelum awal Maret lalu, para pengembang masih merasakan kenikmatan penjualan yang meneruskan tren positif pada akhir tahun lalu. 

Tahun lalu, pertumbuhan penjualan lahan industri cukup pesat dengan total penjualan lahan sekitar 365 hektare, sedangkan pada 2018 sebesar 180 hektare. Lantas, bagaimana dengan tahun ini?

Menurutnya, kuartal II/2020 memang sangat menantang bagi penjualan lahan industri mengingat dampak virus corona mulai bisa dirasakan pada kuartal ini. 

Hanya saja, kata Sanny yang juga juga Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia bidang Properti dan Kawasan Ekonomi, bukan mustahil capaian tahun ini bisa menyamai capaian tahun lalu. 

"Saya berharap paling tidak sama. Jadi, sementara ini saya masih tetap optimistis masih sama dengan capaian 2019 bisa dilanjutkan pada 2020," kata Sanny kepada Bisnis, Selasa (21/4/2020).

Sebelumnya, Sanny menargetkan pertumbuhan penjualan lahan industri sepanjang tahun ini bisa mencapai 20 persen. Lagi pula, ujarnya, bila berdasarkan informasi yang didapatnya, negara seperti Jepang sudah mulai merilik lagi pasar Asean termasuk Indonesia.

Dia juga menyebut bahwa antusiasme tahun ini didorong oleh masuknya Hyundai Motor Company. Pemain di sektor otomotif itu akan membangun fasilitas produksi di lahan 77,60 hektare di Kota Deltamas, Cikarang dengan investasi US$1,55 miliar hingga 2030.

Menurut Sanny, masuknya industri besar seperti Hyundai diharapkan dapat menarik pelaku industri lain sehingga menggenjot transaksi lahan industri, apalagi adapenyerderhanaan birokrasi melalui omnibus law.

"Di situ [omnibus law], investor akan melihat ada hal-hal positif untuk berinvestasi di indonesia. Jadi, kita berharap akan terus tumbuh khususnya saat situasi corona ini selesai [yang diharapkan] pada akhir Mei atau Juni. Mungkin kami harapkan setelah itu pasti akan meningkat," kata Sanny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ilham Budhiman
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper