Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Bawang Masih Tinggi, Ini Penjelasan Importir

Harga rata-rata bawang putih secara nasional masih berada di level Rp40.000/kg meskipun pada awal bulan ini Presiden Jokowi telah menjanjikan harga komoditas itu akan segera turun.
Pedagang bawang putih beraktifitas di salah satu pasar di Jakarta, Selasa (3/3/2020). Bisnis/Abdurachman
Pedagang bawang putih beraktifitas di salah satu pasar di Jakarta, Selasa (3/3/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Kendati telah dijanjikan oleh Presiden Joko Widodo, harga bawang putih akan segera turun ke level Rp20.000-Rp30.000 per kilogram (kg) pada pekan kedua April, nyatanya hingga saat ini harga rata-rata komoditas itu masih berada di level Rp40.000/kg.

Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), harga rata-rata bawang putih pada pekan ketiga April 2020 mencapai Rp42.200/kg. Harga tersebut sudah turun dari harga rata-rata pada pekan pertama April yang menembus Rp45.100/kg.

Sementara itu, harga rata-rata bawang putih di DKI Jakarta pada Senin 20 April 2020 lalu masih berada pada level Rp48.350/kg.

Menanggapi hal itu, Ketua II Pelaku Usaha Bawang Putih dan Sayuran Umbi Indonesia (Pusbarindo) Valentino mengatakan dari 60.000 ton bawang putih yang diimpor dari China, yang telah sampai di Indonesia baru mencapai 37.000 ton.

Di sisi lain, harga di tingkat grosir hingga peritel masih didasarkan pada harga bawang putih stok lama, yang masih tergolong mahal. Dengan demikian, para pedagang masih menjual dengan harga yang didasarkan pada harga bawang putih stok lama.

“Setelah stok lama habis, baru mereka akan beli dari pasokan baru dengan harga yang sudah mencapai Rp20.000/kg - Rp19,000/kg di tingkat importir,” katanya, Selasa (21/4/2020).

Dia pun meyakini, harga bawang putih akan segera turun sebelum Ramadan tiba. Terlebih, Kementerian Pertanian sudah merilis rekomendasi impor produk hortikultura (RIPH) sebanyak 600.000 ton kepada 74 pelaku usaha. Jumlah ini sudah melebihi kebutuhan nasional pertahun sebesar 500.000 ton.

Untuk itu, dia meminta semua pelaku usaha yang telah memperoleh izin RIPH untuk segera merealisasikan importasinya dan segera mendistribusikannya ke seluruh daerah. Hal ini dibutuhkan demi menjaga ketersediaan bawang putih menjelang Ramadan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper