Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembatalan Investasi Belum ada, Penundaan Banyak

Pemerintah mengklaim belum ada pembatalan investasi
Suasana di salah satu pabrik perakitan motor di Jakarta, Rabu (1/8/2018). Bisnis/Abdullah Azzam
Suasana di salah satu pabrik perakitan motor di Jakarta, Rabu (1/8/2018). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Perindustrian Janu Suryanto mengatakan hingga saat ini pihaknya memastikan belum ada pembatasan investasi industri pengolahan.

Hanya saja ada sejumlah investasi yang melakukan penjadwalan ulang karena pandemi Covid-19.

"Hanya ada reschedule investasi karena adanya pandemi Covid-19, kemungkinan investasi akan berjalan setelah pembatasan akibat Covid-19 setelah Mei," katanya kepada Bisnis, Senin (20/4/2020).

Hal itu senada dengan yang disampaikan, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. Dia menyebut pandemi Covid-19 ini memang berpengaruh pada investasi tetapi tidak sampai membuat investor membatalkan proyeknya di Indonesia.

Sebelumnya, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) merilis realisasi investasi selama Januari-Maret 2020 mencapai Rp64 triliun atau 30,4 persen dari total realisasi investasi sepanjang kuartal I/2020 Rp210,07 triliun.

Realisasi mayoritas datang dari Penanaman Modal Asing (PMA) atau Rp44,2 triliun, sedangkan dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) hanya Rp19,8 triliun.

Angka tersebut melorot drastis jika dibanding periode yang sama tahun lalu. PMA manufaktur pada kuartal I/2019 sebesar Rp143,3 triliun dan PMDN Rp72,7 triliun.

Meski demikian, secara total jika merujuk pada target investasi manufaktur BKPM 2020 sebesar Rp246,3 triliun, maka sampi kuartal I/2020 realisasi ini sudah terealisasi sekitar 26 persen.

Sebelumnya, BKPM mengakui tahun ini akan menjadi tahun berat manufaktur karena dari target realisasi investasi sebesar Rp886 triliun, hanya Rp246,3 triliun yang ditargetkan terealisasi pada sektor manufaktur.

Masih merujuk pada data realisasi per 2019, kontribusi dari sektor padat karya ini hanya sebesar Rp216 triliun, atau 26,7 persen dari keseluruhan investasi sebesar Rp809,6 triliun.

Dengan nilai tersebut, serapan tenaga kerja dari realisasi investasi pada 2019 hanya sebesar 1,03 juta tenaga kerja.

Dibandingkan dengan pencapaian 2018, realisasi investasi pada sektor manufaktur saat itu mencapai Rp222,3 triliun dengan kontribusi hingga 30,8 persen.

Sektor manufaktur terakhir kali mendominasi realisasi investasi pada 2016 dengan kontribusi sebesar 54,8 persen dan realisasi investasi mencapai Rp335,8 triliun. Sejak saat itu, realisasi investasi sektor manufaktur memang tercatat terus melemah.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper