Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Kendaraan via IPCC Didominasi Tujuan Asean

Jumlah ekspor CBU terbesar masih lebih banyak di wilayah Asean, dengan kenaikan pertumbuhan tertinggi dicatatkan di Kamboja yang naik 857,58 persen.
Mobil diparkir di kawasan PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) di Jakarta, Rabu (12/9/2018)./JIBI-Abdullah Azzam
Mobil diparkir di kawasan PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) di Jakarta, Rabu (12/9/2018)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Kenaikan ekspor kendaraan melalui PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk. (IPCC) ditopang oleh pertumbuhan pengiriman ke negara-negara Asia Tenggara, Amerika Selatan, dan Timur Tengah.

Dilansir dari keterangan pers pada Sabtu (18/4/2020), sepanjang kuartal I/2020 layanan bongkar muat ekspor kendaraan CBU yang ditangani oleh IPCC meningkat 17,33 persen dari 67.051 unit completely build up (CBU) di sepanjang kuartal I/2019 menjadi 78.668 unit CBU di 3 bulan pertama tahun ini.

Jumlah ekspor CBU terbesar masih lebih banyak di wilayah Asean, dengan kenaikan pertumbuhan tertinggi dicatatkan di Kamboja yang naik 857,58 persen sebanyak 316 unit dan Myanmar yang tumbuh 213,01 persen sebesar 914 unit.

Selanjutnya, angka ekspor kendaraan ke Brunei Darussalam naik 65,73 persen sebanyak 648 unit; lalu Vietnam yang naik 11,86 persen sebanyak 12.162 unit CBU dan Malaysia yang naik 12,02 persen sebanyak 736 unit.

Sementara itu, Filipina telah menerima sebanyak 18.297 unit CBU sepanjang kuartal I/2020 Jumlah tersebut naik 0,21 persen dibandingkan dengan perode yang sama tahun sebelumnya.

“Di sisi lain, penurunan ekspor terjadi pada Singapura dan Thailand yang masing-masing turun 59,78 persen dan 25,21 persen,” demikian kutipan laporan tersebut.

Di tempat lain, pertumbuhan ekspor CBU ke sejumlah negara Timur Tengah dan Amerika Selatan turut menopang kinerja ekspor IPCC dengan angka pertumbuhan yang signifikan. Hal tersebut terjadi seiring dengan masih berjalannya kegiatan bongkar muat kendaraan ekspor-impor di sejumlah negara tersebut.

Menurut laporan manajemen perusahaan, ekspor ke Arab Saudi sebanyak 13.754 unit CBU, terbesar kedua setelah Filipina dengan kenaikan 514,02 persen. Diikuti Meksiko sebanyak 4.993 unit atau naik 19,25 persen; Uni Emirat Arab naik 0,49 persen sebanyak 2.251 unit; Peru naik 41,49 persen sebanyak 2.145 unit; Kuwait sebesar 1.779 unit atau naik 103,08 persen.

Selanjutnya, ekspor ke Oman naik 2,81 persen sebanyak 1.612 unit; Qatar yang naik 64,88 persen sebanyak 615 unit CBU. Sementara itu, pertumbuhan signifikan dicatatkan oleh Mesir yang naik signifikan 1.336,62 persen sebanyak 1.020 unit CBU.

Berjalannya layanan bongkar muat ekspor dan impor di tengah pandemi covid-19 memperlihatkan masih adanya permintaan kendaraan secara global, terutama di sekitar Timur Tengah dan Amerika Latin dimana sebelumnya permintaan akan ekspor unit CBU ke wilayah tersebut masih rendah.

Meskipun sejumlah negara memberlakukan lockdown atas aktivitas manusianya namun, untuk layanan bongkar muat kendaraan masih dapat berlangsung. Hal ini terbukti dengan masih ada sejumlah negara yang melakukan pengiriman kendaraan CBU.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper