Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia Melambat Per Februari 2020, Tertekan ULN Publik

Melalui rilis resmi Bank Indonesia (Rabu (15/4/2020), disebutkan posisi ULN Indonesia pada akhir Februari 2020 sebesar US$407,5 miliar, yang terdiri dari ULN sektor publik sebesar US$203,3 miliar dan ULN sektor swasta, termasuk BUMN, sebesar US$204,2 miliar.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan melalui streaming di Jakarta, Selasa (14/4/2020). Dok. Bank Indonesia
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan melalui streaming di Jakarta, Selasa (14/4/2020). Dok. Bank Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA - Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Februari 2020 tercatat tumbuh melambat, yang tertekan oleh perlambatan ULN publik atau milik pemerintah dan bank sentral.

Melalui rilis resmi Bank Indonesia (Rabu (15/4/2020), disebutkan posisi ULN Indonesia pada akhir Februari 2020 sebesar US$407,5 miliar, yang terdiri dari ULN sektor publik sebesar US$203,3 miliar dan ULN sektor swasta, termasuk BUMN, sebesar US$204,2 miliar.

Pada Februari 2020, ULN pemerintah tumbuh lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yang tercatat sebesar US$200,6 atau tumbuh 5,1 persen year on year (yoy). Pada Januari 2020, ULN pemerintah tercatat tumbuh 9,5 persen yoy.

Adapun, penurunan ULN pemerintah tersebut dipengaruhi oleh sentimen global sebagai dampak pandemi Covid-19 yang meluas, sehingga mendorong arus modal keluar dari pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik.

BI menyebutkan ULN pemerintah tersebut dikelola secara hati-hati dan kredibel guna mendukung belanja pemerintah pada sektor prioritas dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Sektor prioritas tersebut di antaranya sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial yaitu 23,4 persen dari total ULN pemerintah, sektor jasa pendidikan 16,3 persen, sektor konstruksi 16,2 persen, sektor jasa keuangan dan asuransi 12,8 persen, dan sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib 11,6 persen.

Sementara itu, ULN swasta tercatat stabil yang mana pada Februari 2020, tumbuh 5,9 persen yoy, relatif sama dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya.

Perkembangan ini didorong oleh perlambatan ULN perusahaan bukan lembaga keuangan meski ULN lembaga keuangan mengalami peningkatan.

Perinciannya, pada Februari 2020, ULN perusahaan bukan lembaga keuangan tumbuh sebesar 6,9 persen yoy, melambat dari 7,7 persen yoy pada Januari 2020.

Di samping itu, ULN lembaga keuangan tumbuh meningkat dari 0,3 persen yoy pada Januari 2020 menjadi 2,7 persen yoy pada Februari 2020.

Beberapa sektor dengan pangsa ULN terbesar, yakni mencapai 77,4 persen dari total ULN swasta, adalah sektor jasa keuangan & asuransi, sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas & udara dingin (LGA), sektor pertambangan & penggalian, dan sektor industri pengolahan.

Bank Indonesia menyatakan struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung dengan penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.

Kondisi ini tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada Februari 2020 sebesar 35,9 persen, menurun dibandingkan dengan rasio pada bulan sebelumnya sebesar 36,3 persen.

Selain itu, struktur ULN Indonesia tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang dengan pangsa 89,2 persen dari total ULN.

Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan Pemerintah terus meningkatkan koordinasi dalam memantau perkembangan ULN, didukung dengan penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.

Peran ULN juga akan terus dioptimalkan dalam menyokong pembiayaan pembangunan, dengan meminimalisasi risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper